Presiden Persebaya, Azrul Ananda bersama manajer Green Force, Chairul Basalamah menjenguk Rachmat Irianto di National Hospital, Surabaya
Motivasi dari Presiden Persebaya untuk Rachmat Irianto

Rian Bukan Hanya Aset Persebaya, Tapi Juga Aset Timnas

Senyum lebar langsung diekspresikan oleh Rachmat Irianto setelah ada yang membuka pintu kamar tempat dia dirawat di National Hospital, Surabaya, Senin (9/4) malam. Itu setelah yang membuka pintu kamar tersebut adalah sosok yang sangat spesial malam itu, Presiden Persebaya, Azrul Ananda.

               Azrul yang mengenakan jaket Persebaya berwarna hijau itu tidak datang sendirian, melainkan didampingi oleh manajer Green Force, Chairul Basalamah. Dua orang penting di manajemen tim kebanggaan Arek-Arek Suroboyo ini memang sengaja datang untuk menjenguk Rian, panggilan Rachmat Irianto, yang baru saja selesai menjalani operasi kaki kiri beberapa jam sebelumnya.

               "Kami datang untuk memberikan dukungan secara dekat kepada Rian. Dia adalah pemain muda namun memiliki talenta luar biasa," kata Azrul setelah menjenguk Rian di kamarnya. "Kami akan berusaha keras agar Rian bisa segera pulih. Karena dia bukan hanya aset Persebaya, tapi juga aset Timnas," tegasnya.

               Nah, yang membuat pria berusia 40 tahun itu sedikit tersenyum, karena cedera yang dialami oleh Rian sedikit lebih ringan dari yang diberitakan sebelumnya, yaitu patah tulang pada telapak kaki kiri. Menurut Azrul, informasi dari dokter, Rian hanya mengalami cedera

patah tulang metatarsal sehingga cukup diberikan plat, bukan pen seperti dalam berita sebelumnya.

               Metatarsal adalah kelompok tulang panjang di telapak kaki. Cedera tersebut memang rawan dialami oleh pemain bola. Di pentas internasional, sejumlah pemain bintang yang pernah mengalami cedera serupa adalah striker Paris Saint-Germain, Neymar Junior, Lionel Messi (Barcelona) serta dua mantan bintang Manchester United David Beckham dan Wayne Rooney.

               Dengan begitu, pemain yang juga kapten Timnas U-19 itu membutuhkan waktu tiga bulan untuk dapat kembali beraksi di lapangan hijau. Azrul menambahkan, dia pernah mengalami cedera serupa saat bersepeda, namun di bagian telapak tangan. Dan, lanjut Azrul, dia bisa sembuh lebih cepat dari yang diprediksi oleh dokter.      

               “Saya dulu pernah seperti kamu, cedera tapi metatarsal itu di telapak tangan. Tapi, waktu itu saya jalani operasi hari Senin dan hari Kamis saya sudah bisa sepedaan lagi," beber pria yang hobi bersepeda itu. "Kuncinya hanya satu, niat untuk sembuh harus lebih kuat dari cedera yang dialami,” timpalnya.

               Lebih lanjut, Azrul mengatakan, sulung dari pelatih Persebaya U-19, Bejo Sugiantoro itu akan mendapat dukungan penuh dari manajemen. Artinya, pemain 18 tahun itu akan diberi perhatian penuh dari tim medis dan fisioterapis Persebaya dalam proses pemulihannya."Dia masih muda. Saya optimis dia bisa sembuh lebih cepat," kata Azrul. 

               Berdiri persis di samping Azrul, Bejo tidak henti-hentinya memberikan ucapan terima kasih kepada manajemen yang sudah memberikan pelayanan terbaik kepada putra sulungnya tersebut. "Saya bersyukur, manajemennya sekarang jauh lebih bagus. Dulu kalau kami cedera tidak ada yang urus,” ujar Bejo sambil tersenyum. (*)

 

BERITA LAINNYA