Winger Persebaya Irfan Jaya (kiri) mencoba melewati kawalan Frendi Saputra pada laga di Stadion Moch. Soebroto, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/7) sore. Persebaya harus takluk 0-1 dari PSIS. (Satrio Wicaksono for Persebaya)
Fulltime: PSIS Semarang 1-0 Persebaya Surabaya

Kalah Jumlah Pemain, Gagal Selamatkan Poin

KALAH jumlah pemain membuat Persebaya Surabaya takluk dari PSIS Semarang di lanjutan GO-JEK Liga 1 2018. Sepuluh pemain Persebaya harus jatuh bangun menghalau serangan PSIS di Stadion Moch. Soebroto, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/7) sore. Tapi, PSIS muncul sebagai pemenang duel klasik klub era Perserikatan dengan skor 1-0.

Sepanjang babak pertama, kedua tim menunjukkan permainan menyerang dengan transisi cepat. Persebaya harus mendapat dua kartu kuning membuat Oktafianus Fernando terusir dari pertandingan ini di menit ke-41. Tapi hingga turun minum, tak ada gol yang tercipta.

Keunggulan jumlah pemain membuat PSIS berani menyerang ke pertahanan Persebaya. Gawang Persebaya yang dikawal Miswar Saputra harus bergetar pada menit 50 melalui Komarudin. Mendapatkan umpan terobosan dari Muhamad Yunus di depan kotak, kawalan terhadap Komarudin dilakukan oleh OK John, namun ia bisa melepaskan diri dan memecah kebuntuan. PSIS unggul 1-0 atas Persebaya lebih dulu.

Pada menit ke-55, penguasaan bola menjadi milik Persebaya. Kerjasama di lini depan Persebaya bisa berjalan dengan baik. Hanya saja, umpan lob Irfan Jaya bisa diamankan dengan baik oleh Jandia Eka, kiper PSIS. Masih belum berhasil upaya Persebaya menyamakan kedudukan.

Sebuah serangan dari tuan rumah berhasil dihentikan dengan apik oleh Onorionde Kughegbe John alias OK John pada menit ke-64. Dia sukses menghalau bola yang masuk ke kotak penalti. Sayang, akibat salah jatuh, otot kaki pemain yang menyandang status sebagai WNI 19 Februari 2018 lalu tertarik dan tak bisa melanjutkan laga. Peran OK John lantas digantikan oleh Fandry Imbiri.

Masih tertinggal 1-0 hingga menit 70 tak membuat tim kebanggaan Bonek ini menyerah. Persebaya terus membangun serangan untuk menyamakan kedudukan. Salah satunya melalui Irfan Jaya menyisir dari sisi kanan dan melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti PSSI. Ada David Aparecido da Silva yang mampu menyambar bola, tapi belum maksimal.

Tak berselang lama, Persebaya menciptakan momentum. Ya, PSIS mendapat tekanan dari sepak pojok, tapi sundulan Otavio Dutra melambung di atas mistar. Kemudian bola kiriman Irfan Jaya dari sepak pojok belum ke sampai dalam kotak tak bisa dimanfaatkan menjadi gol. Persebaya masih tertinggal 0-1 dari PSIS.

Salah satu peluang Persebaya Surabaya melalui sundulan bek Otavio Dutra yang belum tepat sasaran ke gawang PSIS Semarang pada laga di Stadion Moch. Soebroto, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/7) sore. (Satrio Wicaksono for Persebaya)

Di penghujung laga, PSIS bermain bertahan. Bola dalam penguasaan Persebaya, tendangan bebas diambil Robertino Pugliara diarahkan kepada David da Silva namun sesaat setelah menerimanya, bola bisa dihalau keluar lagi dari kotak. Di masa tambahan waktu, sepakan keras Ruben Sanadi hanya mengenai sisi jala. PSIS pun menumpuk nyaris seluruh pemainnya di dalam kotak penalti. PSIS pun mampu mempertahankan kedudukan.

Arsitek Persebaya Angel Alfredo Vera menjelaskan jika timnya sudah tampil bagus meski hanya bermain 10 orang. Dia mengatakan sejak keluarnya Oktafianus Fernando, PSIS jadi lebih banyak punya kesempatan. “Tim kami bermain bagus. Dari awal kami sudah menguasi pertandingan. Karena kami kena kartu merah, PSIS jadi punya peluang,” katanya dalam sesi jumpa pers usai laga.

Hal senada diucapkan gelandang Raphael Maitimo yang menilai tim asal Kota Pahlawan ini kurang beruntung. “Sayang sekali memang, kami main bagus tapi kurang beruntung,” ungkap pemain berdarah Minangkabau ini.

Di sisi lain, Alfredo membeberkan alasan rotasi karena ingin mengistirahatkan pemain andalannya. Apalagi David da Silva, Abu Rizal Maulana, Ferinando Pahabol cukup kelelahan. “Mereka saya beri istirahat untuk menghadapi laga berikutnya (lawan Persib Bandung, Red),” ulas pelatih asal Argentina ini.

Alfredo, imbuhnya, mempunyai pertimbangan saat memainkan Oktafianus Fernando di posisi bek kanan. Menurutnya, pemain yang akrab disapa Ovan itu memiliki kecepatan dalam transisi. “Dia cepat, jadi bisa bantu hingga ke depan. Ovan jadi kapten karena di pertandingan ini yang lebih bermain di tim,” tandas Alfredo. (*)

BERITA LAINNYA