Pelatih Persebaya Surabaya, Angel Alfredo Vera saat sesi latihan resmi di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (6/4). (Persebaya)
Persebaya Lawan Barito Putera, Pertemuan Dua Pelatih Bertangan Dingin

Alfredo Dan Jacksen Punya Kemiripan DNA Sepak Bola

Pelatih Persebaya Surabaya, Angel Alfredo Vera sudah meninggalkan ruangan jumpa pers jelang pertandingan di kediaman Wakil Walikota Surabaya, Sabtu (7/4) siang. Tapi, setelah melepas tangga terakhir dari lantai dua, pria asal Brasil itu berpapasan dengan Jacksen F. Tiago, pelatih Barito Putera yang baru saja tiba. 

Pelatih PS Barito Putera, Jacksen F. Tiago (kanan) saat menyiapkan perangkat latihan dalam sesi Official Training di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (6/4). (Persebaya)

             

Keduanya saling menyapa dengan bahasa Amerika Latin, kemudian bersalaman dan mengumbar senyum. Entah apa yang mereka bincangkan, namun Alfredo yang sudah berada di lantai dasar itu, kembali naik menelusuri anak tangga, menuju lantai dua sembari disusul oleh Jacksen di belakangnya.

               Ya, Minggu (8/4) sore nanti (live di Indosiar) Pukul 15.30 WIB, Alfredo dan Jakcsen sama sama bersua. Beradu taktik untuk memenangkan pertandingan sarat gengsi antara Persebaya menjamu Barito Putera di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. Puluhan ribu Bonek akan ikut memanaskan pertarungan yang juga untuk mengenang 18 tahun meninggalnya legenda Persebaya, Eri Irianto itu.

               "Ini momentum yang tidak biasa, kami harus mengabadikanya. Jacksen juga minta untuk kami foto bareng," jelas Alfredo setelah berada di ujung tangga. Mereka berdua kemudian berdiri di depan puluhan awak media yang sudah lebih dulu memadati ruangan jumpa pers. Full back Persebaya, Abu Rizal Maulana dan winger Barito, Gavin Kwan Adsit mengapit kedua pelatih bertangan dingin itu.

               Kendati berasal dari negara berbeda, Alfredo dan Jacksen sejatinya memiliki DNA yang sama selama berkarir sebagai pelatih di sepak bola tanah air. Uniknya, mereka juga berjodoh dengan tim yang sama, Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura. Jacksen pernah tiga kali mengantarkan Mutiara Hitam, julukan Persipura, juara Indonesia Super League (2008, 2010, dan 2013).

               Pria asal Brasil itu pun memiliki sejarah manis bersama Persebaya saat berstatus sebagai pemain dan pelatih Green Force. Pada Liga Indonesia musim 1996-1997, Jacksen pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Indonesia musim itu dengan mencetak 26 gol dalam semusim.

    Menjadikannya pencetak gol terbanyak satu musim dalam sejarah Persebaya. Jacksen juga terbukti bertangan dingin saat pensiun dari pemain dan memutuskan menjadi pelatih.

               Buktinya, dia sukses membawa Persebaya yang terdegradasi pada musim sebelumnya ke Divisi Satu, kembali promosi ke Divisi Utama 2003 yang ketika itu masih berstatus sebagai kompetisi kasta tertinggi tanah air. Bersama pria berusia 49 tahun itu pula, Persebaya sukses keluar sebagai juara kompetisi kasta tertinggi di musim berikutnya.

               Bahkan, bagi Jacksen sendiri, Surabaya sudah menjadi rumah tempat dia kembali dari kesibukan menjalani profesi. Sebab, pria yang sudah dinobatkan sebagai warga kehormatan Surabaya itu, selama ini memang tinggal di Surabaya. Jacksen bersama keluarga memiliki rumah di Surabaya.

               Sementara itu, Alfredo yang empat tahun lebih muda dari Jacksen, sejatinya memiliki karir kepelatihan yang tidak kalah hebat. Pria asal Argentina itu, pernah membawa Persipura juara Indonesia Soccer Championship 2016. Alfredo juga bisa dibilang "legenda" Surabaya, karena dia berhasil mempersembahkan gelar juara Liga 2 musim lalu.

               Sebab, kendati gelar tersebut hanya datang dari kasta kedua kompetisi tanah air, namun prestasi itu adalah hadiah besar dalam sejarah Persebaya. Berkat tangan dingin Alfredo, Persebaya come back dan promosi ke kasta tertinggi setelah empat tahun dibekukan oleh federasi sepak bola tanah air.

               Jacksen mengakui bahwa dia memiliki sejarah besar bersama Persebaya. Sebab, dengan tim itu pula, dia bisa meraih banyak gelar dan prestasi. Tapi, dia sadar betul, bahwa kali ini dia datang sebagai lawan.

    "Dan saya akan bersikap profesional, membawa tim besutan bermain bagus dan meraih hasil maksimal. Karena sejak kecil, saya memang diajarkan seperti itu," ucapnya.

               Alfredo sendiri mengungkapkan bahwa kompetisi masih panjang. Dan, tugas mereka adalah memenangkan setiap pertandingan terutama dalam laga kandang. "Termasuk saat melawan Barito Putera nanti.

    Kami wajib memenangkan laga itu, untuk memperbaiki posisi kami di klasemen sementara. Dan, saya pikir, semua pemain kami sudah siap untuk meraihnya," ucap pria berusia 45 tahun itu.

      Lantas siapa yang akan berhasil memenangkan pertarungan pekan ketiga GOJEK Liga 1 itu? Tentu tim yang bermain bagus dan mampu memaksimalkan setiap peluang menjadi gol. Tapi, melihat start awal kedua tim, Persebaya memiliki kans lebih besar karena belum terkalahkan.

   Menang 1-0 saat menjamu Perseru Serui (25/3) dan bermain imbang 1-1 di kandang Persela Lamongan (30/3). Selain itu, semangat Rendi Irwan dan kawan - kawan akan berlipat dibandingkan tim tamu dengan adanya suntikan semangat dari puluhan ribu Bonek di atas tribun.

       Sebaliknya, Barito kurang beruntung dengan belum sekalipun meraih kemenangan. Tim dengan julukan Laskar Antasari itu baru meraih satu poin setelah bermain imbang 2-2 saat menjamu Persipura Jayapura. Sebelumnya, mereka kalah 1-3 di kandang Madura United (*)

BERITA LAINNYA