Leo Lelis merayakan gol kedua yang dicetaknya saat melawan Barito Putera, Selasa (6/12) sore. (Persebaya)

Brace dari Set Piece yang Sudah Direncanakan

Ungkapan from zero to hero sepertinya cocok untuk menggambarkan Leo Lelis di pertandingan melawan Barito Putera, kemarin (6/12). Bagaimana tidak, kegagalannya dalam mengantisipasi bola atas sempat membuat Persebaya menutup babak pertama dengan kekalahan. Namun di babak kedua ia mencetak brace untuk menebus kesalahan.

Tampil sebagai starter, tentu Leo diharapkan mampu memberikan keamanan di lini belakang Persebaya. Namun sayang, justru akibat kelalaiannya, Rafael Silva bisa dengan leluasa menyundul bola ke gawang yang dijaga Ernando. Pada proses gol tersebut, Leo tampak tidak memperhatikan pergerakan Rafael. Bahkan pemain asal Brasil tersebut tidak berupaya memotong umpan crossing yang dilepaskan Rizky Pora. Sehingga Persebaya tertinggal sejak menit ke-14.

Setelah itu segala daya dan upaya dilakukan Leo untuk menebus kesalahan. Mantan pemain Persiraja Banda Aceh itu kerap naik untuk membantu penyerangan.

Usahanya baru berbuah pada babak kedua. Dua gol yang diawali skema set piece membayar lunas kesalahannya. Gol pertama dicetak dari hasil menyambut umpan sepak pojok Higor Vidal. Sementara yang lain dibuatnya dengan memanfaatkan bola rebound dari tendangan bebas.

Selepas pertandingan, Leo menjelaskan bahwa dirinya lega Persebaya bisa meraih kemenangan. Bek 29 tahun tersebut mengaku sempat "jet lag" dengan atmosfer pertandingan.

"Ini adalah pertandingan resmi kami setelah dua bulan tanpa kompetisi, jadi saya sempat berusaha beradaptasi di awal pertandingan. Tapi saya bersyukur akhirnya bisa membantu tim meraih kemenangan," jelasnya.

Dengan tambahan dua gol, kini Leo telah mengantongi tiga gol dari delapan pertandingan yang sudah ia jalani bersama Persebaya. Torehan itu melampaui catatan musim lalu miliknya yang berhasil mencatatkan dua gol selama berseragam Persiraja. Meski demikian ia enggan fokus kepada torehan gol.

"Target gol tidak ada. Yang terpenting buat saya adalah tim bisa menang. Kalau saya bisa terlibat di proses gol itu bagus, tapi semua juga bisa. Yang terpenting kita harus menang dan naik di papan klasemen," tegasnya.

Agresivitas Leo dalam menyerang tentu tidak hadir dalam semalam. Aji Santoso paham betul naluri Leo saat membantu penyerangan. Oleh karena itu dalam beberapa latihan taktikal, Leo menjadi salah satu pemain kunci dalam skema set piece.

Dalam beberapa pertandingan resmi dan aga uji coba dua bulan ke belakang, Leo kerap mencetak gol lewat skema bola mati. Kala menghadapi Arema FC, ia juga ikut menyumbang gol lewat sundulan.

"Memang Leo kita libatkan dalam situasi set piece. Kalau ada tendangan bebas dia juga sebagai eksekutor," kata Aji.

"Di situasi sepak pojok dia yang naik karena posturnya menunjang. Kalau jarak tendangan bebas membutuhkan power, dia juga yang saya minta untuk mengambil," tegasnya. (*)

 

BERITA LAINNYA