KERJA KERAS : Bijahil Chalwa (kanan) dikawal Rachmat Irianto dalam sesi latihan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, kemarin (24/3). Dia harus kerja keras untuk mengamankan statusnya. (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Bakal-Forsir-Chalwa-Okta

IWAN Setiawan benar-benar ingin mencari opsi baru di lini depan. Buktinya, begitu Oktavianus Wou Pone tiba di Surabaya, pelatih Persebaya Surabaya itu langsung menggenjotnya dengan latihan penuh. Pemain yang didatangkan dari PSN Ngada tersebut harus melahap porsi latihan selama 90 menit.

Okta tidak sendirian. Bijahil Chalwa yang juga berposisi sebagai striker mendapat porsi latihan maksimal dari Iwan. "Mereka (ChalwaOkta) kan masih berstatus seleksi. Jadi, memang harus kerja lebih keras agar kemampuan mereka yang sebenarnya bisa muncul," kata Iwan setelah memimpin latihan pasukannya.

Pernyataan pelatih asal Medan itu memang benar. Saat ini, Green Force - julukan Persebaya- memang memiliki empat penyerang. Selain Okta dan Chalwa, masih ada Rachmat Afandi dan Irfan Jaya. Namun, dua nama terakhir tersebut sudah deal kontrak dengan Persebaya.

So, Iwan mengisyaratkan untuk fokus memberikan jam terbang yang lebih banyak kepada Okta-Chalwa. Terutama saat ada agenda uji coba. Meski demikian, Fandi juga menerima porsi latihan khusus. Terutama materi sprintsprint pendek.

"Kami tidak akan menghabiskan Fandi saat kompetisi belum bergulir seperti sekarang. Sebagai striker, kemampuan dan kehadirannya di tim tidak lagi butuh pembuktian," tutur Iwan. "Nah, saat masa-masa pramusim seperti ini, tugas tersebut diemban dua striker itu (Okta-Chalwa)," imbuh pelatih yang pernah membesut Pusamania Borneo FC (PBFC), Persela, dan Persija tersebut.

Okta mengamini pernyataan Iwan. Dia mengaku menikmati hari pertamanya bersama Persebaya. Dia sudah siap menerima segala risiko saat memutuskan hijrah ke Green Force. Salah satu risiko yang dimaksud penyerang 27 tahun itu adalah ekspektasi yang tinggi untuk tampil maksimal di setiap pertandingan. Selain dari internal tim, ekspektasi tersebut datang dari ribuan Bonek.

"Saya sadar itu (harapan tinggi dari Bonek). Namun, itulah tantangan yang harus saya hadapi di sini," kata Okta. "Di sana (PSN Ngada), jumlah suporter juga banyak. Tapi, Bonek berbeda. Militansi mereka luar biasa," ucapnya sambil merujuk animo Homecoming Game melawan PSIS Semarang (19/3). (io/c18/bas)

<

Story provided by Jawa Pos

<

BERITA LAINNYA