Para pemain PS Kota Pahlawan (KoPa) merayakan gol kedua yang dicetak oleh Hendra Tristiady Hermawan ke gawang Persema 1953 di Stadion Gajayana, Malang, Rabu (15/8). PS KoPa menang 3-0 atas Persema 1953 pada laga perdana babak 16 besar Liga 3 Kapal Api Jawa Timur 2018 Grup K. (Persebaya)
Babak 16 Besar Liga 3 Kapal Api Jawa Timur 2018

Main Tenang, PS KoPa Gilas Persema 1953

KEMENANGAN telak dipetik PS Kota Pahlawan (KoPa) di laga perdana babak 16 besar Liga 3 Kapal Api Jawa Timur 2018 Grup K. PS KoPa mampu meladeni permainan keras Persema 1953. Hasilnya, Lukman Hakim dkk sukses menekuk tuan rumah dengan tiga gol tanpa balas di Stadion Gajayana, Malang, Rabu (15/8).

Sepanjang babak pertama, kedua tim bermain terbuka. Bahkan, Persema 1953 menerapkan permainan keras. Namun anak-anak PS KoPa tidak terpancing permainan lawan. Mereka tetap tenang mengalirkan bola ke pertahanan lawan. Tapi, hingga turun minum skor bertahan sama kuat 0-0.

Di babak kedua, PS KoPa mengubah gaya bermain lebih meningkatkan intensitas serangan. Hasilnya, Bobby Ambarsari membawa PS KoPa unggul pada menit ke-62. Disusul kemudian striker Hendra Tristiandy Hermawan mencatatkan namanya di papan skor menit 72. Kemenangan PS KoPa dipastikan lewat Aldy Roesdianto di masa tambahan waktu.

Meski menang dengan skor meyakinkan, pelatih PS KoPa Ahmad Rosyidin tak mau jumawa. Ia tetap menilai anak asuhnya masih belum maksimal. Terutama, di menit-menit akhir babak kedua. Memang, konsentrasi PS KoPa agak goyang sebelum laga berakhir. Oleh karena itu, pelatih berlisensi C AFC tersebut tampak berteriak-teriak di pinggir lapangan.

“Babak kedua tensi permainan tinggi. Jadi anak-anak sedikit tergesa-gesa. Makanya saya bilang ke anak-anak untuk jaga fokus. Apalagi menit-menit akhir itu sangat krusial,” ujar Ahmad.

Kendati demikian, ia tak lupa untuk mengapresiasi performa Dedik Nurdiansyah dan kolega. Menurutnya, semangat yang ditunjukan para pemainnya patut diacungi jempol. Apalagi, ketika skor pertandingan masih kacamata. “Alhamdulillah anak-anak semangat dan kerja keras. Mereka bisa menerapkan apa yang saya instruksikan dengan baik,” cetus mantan asisten pelatih Persebaya musim 2017 itu.

Sementara itu, pelatih Persema 1953, Joko Kuspito mengaku jika kekalahan timnya karena terlalu fokus menyerang. Tak ayal serangan balik yang dibangun PS KoPa membuat timnya kesulitan untuk mengantisipasinya. Hal ini diperparah dengan lambatnya anak asuhnya turun ke pertahanan.

“Anak-anak terlalu bernafsu menyerang, jadi ketika lawan melakukan serangan balik kami keteteran di belakang,” ujar pelatih berusia 39 tahun tersebut. (*)

BERITA LAINNYA