M Hidayat berduel dengan Paulo Sergio pada laga tandang ke Bhayangkara FC beberapa waktu lalu (Persebaya)
Jelang Laga PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya

Green Force Harus Terus Bergerak

Persebaya Surabaya wajib waspada dalam laga melawan PSIS Semarang di Stadion Moch Soebroto Magelang, sore ini WIB. Tuan rumah tengah dalam motivasi tinggi lantaran mampu menahan imbang Persipura Jayapura tanpa gol di Stadion Mandala. Untuk bisa meraih poin, pemain-pemain Persebaya harus bisa memanfaatkan garis pertahanan PSIS yang tinggi.

Dari lima pertandingan, PSIS meraih satu kemenangan dan masing-masing dua seri dan kalah. Hasil ini membawa PSIS meraih 16 poin dan berada di posisi ke-17 klasemen Liga 1. Sebaliknya, Bajul Ijo tengah berada dalam performa terbaik. Di laga terakhirnya, Persebaya menang atas PSMS Medan dengan skor 2-0 dan kini berada di posisi ke-12 klasemen sementara Liga 1 dengan total raihan 22 poin.

Permainan Laskar Mahesa Jenar – julukan PSIS – terletak pada tekanan yang terus dilancarkan ke jantung pertahanan lawan. Pelatih PSIS, Vincenzo Alberto Annese menginginkan anak asuhnya menerapkan pressing ketat dan dengan garis pertahanan yang tinggi untuk menekan lawan. Skema itu menjadi andalan di beberapa laga terakhir untuk bisa mencetak gol.

Skema itu bisa diantisipasi Arek-Arek Suroboyo dengan cara pressing ke pemain PSIS yang membawa bola. Irfan Jaya dan kolega harus bisa memanfaatkan momentum serangan yang tercipta dengan selalu membuka ruang. Sebab, taktik yang diterapkan oleh PSIS akan jadi bumerang untuk pertahanan mereka sendiri jika bola berhasil melewati garis pertahanan terakhir yang dibentuk.

Apalagi, Persebaya memiliki winger yang cepat. Barisan penyerang Persebaya tidak bisa diam, tapi harus membuka ruang untuk dapat membongkar taktik PSIS. Karena itu, pressing yang diterapkan oleh Persebaya lebih ke soal kendali ruang dan bagaimana membuat lawan kehilangan bola (tim kita merebut bola).

Selain itu, taktik ini bisa mencegah PSIS untuk menemukan ritme permainan mereka. Dengan terus mengganggu penguasaan bola lawan, diharapkan ritme lawan akan sulit terbentuk. Hal ini penting daripada Persebaya membiarkan lawan dengan santai saling mengumpan tanpa gangguan di area sendiri. Tanpa ritme, bisa dipastikan organisasi menyerang mereka akan terganggu.

Beruntung, Persebaya sangat fasih dalam mengontrol tempo permainan memakai kecepatan untuk tampil dominan. Keserasian posisi, pergerakan dan kecepatan umpan setiap personel Persebaya akan membuat bola akan bisa tetap bisa dikuasai dan serangan akhirnya bisa disusun dengan rapi. Dan setiap momentum yang diciptakan Persebaya wajib dituntaskan menjadi gol. (*)

 

 

BERITA LAINNYA