DUKA CITA: Jajaran manajemen, pemain, dan perwakilan Bonek bertakziah serta berziarah ke makam tiga Bonek yang meninggal karena kecelakaan di Menganti, Gresik, Kamis (27/7).

Pita Hitam untuk Bonek

PERTANDINGAN Persebaya melawan PSBI Blitar malam ini diawali dengan mengheningkan cipta. Selama satu menit, sebelum kickoff, seluruh pemain dan penonton di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) akan melakoni prosesi mengheningkan cipta.

 

Aksi itu ditujukan kepada tiga Bonek yang meninggal karena kecelakaan setelah menyaksikan laga Persebaya kontra Martapura FC pada 27 Juli. Mereka adalah Yuni Khalimatus, Putri Amanda Sari, dan M. Hilmi Adam Syauqi. Prosesi mengheningkan cipta tersebut, menurut rencana, turut di hadiri perwakilan keluarga korban.

 

"Kami sudah berkoordinasi dengan match commissioner dan host broadcaster. Mereka pun memberikan izin," kata Direktur Tim Persebaya Candra Wahyudi kemarin (1/8).

 

Selain prosesi mengheningkan cipta, seluruh perangkat pertandingan, termasuk pemain kedua tim hingga wasit, bakal mengenakan ban hitam sebagai tanda belasungkawa.

 

Aksi simpatik itu menuai sambutan dari kapten Persebaya Rendi Irwan. Menurut dia, hal tersebut setidaknya bisa memberikan penghormatan pada perjuangan Bonek. Selain itu, peristiwa tersebut dapat menjadi pelajaran bagi seluruh suporter agar tidak terjadi lagi.

 

"Semoga ke depannya bisa lebih berhati-hati dalam berkendara. Sebab, nyawa manusia tidak bisa ditukar dengan apa pun. Saya mewakili rekan-rekan pemain Persebaya ikut berdukacita yang sedalam-dalamnya," ucap Rendi.

 

Sebelum aksi hari ini, jajaran manajemen, pemain, dan perwakilan Bonek mengunjungi rumah duka di Menganti, Gresik, Kamis (27/7). Tidak hanya bertakziah di rumah korban, mereka juga berziarah ke makam tiga Bonek tersebut. (io/c14/ca)

Story provided by Jawa Pos
BERITA LAINNYA