BALAS DI KOMPETISI : Winger Persebaya, Ferinando Pahabol (kiri) berusaha melewati bek Arema Bagas Adi Nugroho dalam pertandingan semifinal Piala Gubernur Kaltim di Stadion Palaran, Samarinda, tadi malam. Persebaya harus bisa membalas kekalahan 0-2 saat kedua tim bersua di kompetisi musim baru nanti. (Satrio Wicaksono for Persebaya)

Tetaplah Tegakan Kepala Bung, Jalan Kita Masih Panjang

RENDI Irwan dan kawan - kawan keluar lapangan dengan kepala tertunduk. Senyuman yang terpancar setiap kali mengakhiri pertandingan dengan kemenangan di babak penyisihan grup, tak lagi tampak. Malam itu (2/3), penggawa Persebaya Surabaya baru saja mengalami kekalahan dua gol tanpa balas dari rival abadi, Arema FC di Stadion Palaran, Samarinda.

Langkah pemain seakan berat, bahkan sesama pemain pun seperti tak kuasa untuk saling memandang. Meski begitu, di tepi lapangan, sang pelatih Angel Alfredo Vera tetap menyambut mereka dengan pelukan hangat. "Semua pemain sudah berjuang keras untuk memenangkan pertandingan. Tapi, kami kurang beruntung," kata Alfredo.

Bek Persebaya, Otavio Dutra yang terakhir kali meninggalkan lapangan, lantas mengajak semua pemain untuk berjalan menuju tribun utara, tempat di mana seluruh bonek, suporter Persebaya ditempatkan. Di sana, pemain, pelatih, juga Presiden Persebaya, Azrul Ananda dan manajer Chairul Basalamah terlihat larut bersama ratusan bonek menyanyikan anthem Song For Pride secara bersama sama.

Sebuah pemandangan yang membuktikan bahwa, "Kalah Kudukung, Menang Kusanjung" yang selama ini menjadi spirit suporter Persebaya yang selalu dibentangkan dalam spanduk besar di atas tribun setiap kali Persebaya bertanding, bukan sekedar slogan semata.

Nah, saat memasuki ruang ganti, semangat seluruh pemain yang sempat terjun bebas itu, kembali bangkit. Itu setelah Azrul Ananda memotivasi seluruh pemain, bahwa perjuangan sesungguhnya Persebaya itu ada di kompetisi Liga 1 musim baru nanti. Menurut pria berusia 40 tahun itu, dengan kekalahan itu, Persebaya bisa banyak belajar.

"Tetaplah tegakan kepala kalian, karena perjalanan kita masih panjang dan perjuangan sebenarnya ada di kompetisi," kata Azrul di depan para pemain. "Toh, ini semua terjadi di turnamen pra musim yang tidak bisa menjadi ukuran kekuatan sebenarnya sebuah tim. Terpenting adalah, bagaimana kita harus belajar dari kegagalan ini dan bangkit untuk lebih baik lagi," sambungnya.

Mendengar kata-kata sang presiden tersebut, para penggawa Persebaya yang didominasi oleh pemain pemain muda itu tidak kuasa menahan haru. "Jujur saja, kalimat yang dikatakan oleh Presiden (Azrul Ananda, Red) itu membuat kami percaya diri lagi. Ini pelajaran untuk kami bisa lebih baik kedepan," kata Ruben Sanadi.

Memang, sebelum laga final itu berlangsung, banyak kondisi tidak menguntungkan yang sejatinya dialami oleh penggawa Persebaya Surabaya. Salah satunya adalah jadwal recovery sangat pendek lantaran jarak antara pertandingan terakhir grup B dengan laga babak semifinal hanya selisih satu hari.

Apalagi, setelah menjalani laga terakhir melawan Sriwijaya FC di penyisihan grup, bukannya istirahat total, Rendi Irwan dan kawan-kawan malah harus menjalani perjalanan darat menggunakan bis dari Balikpapan ke Samarinda selama empat jam. Memang, Surabaya berada di grup B dan menjalani pertandingan penyisihan grup di Stadion Balikpapan.

Kondisi Itu berbeda dengan sang lawan, Arema yang sudah menjalani masa recovery dua hari lalu. Singo Edan--julukan Arema -- menjalani pertandingan terakhir penyisihan grup pada 27 Februari sehingga memiliki waktu recovery lebih lama. Mereka juga tidak membutuhkan waktu berjam-jam untuk melakukan perjalanan darat layaknya Persebaya.

Dalam laga tersebut, meski sudah menguasai jalannya pertandingan, tim kebanggaan Arek Arek Suroboyo itu harus tertinggal dua gol yang diciptakan oleh Thiago Furtuoso (65') dan Hanif Sjahbandi saat pertandingan waktu normal tinggal menyisahkan waktu lima menit yang sekaligus mengantarkan Arema ke babak final menjamu Sriwijaya FC yang menang atas tuan rumah Borneo FC.

Sementara Persebaya akan bersua Pesut Mahakam --julukan Borneo -- dalam pertandingan perebutan peringkat ketiga. Semua pertandingan pamungkas Piala Gubernur Kaltim itu akan berlangsung di Stadion Palaran, Samarinda, Minggu (4/3) sore nanti. (*)

BERITA LAINNYA