SIMPATI: Perwakilan manajemen Persebaya Surabaya dan Bonek mendatangi kediaman keluarga korban di Dusun Jarakan, Desa Sidoharjo, Kec, Tanjung Anom, Nganjuk (21/2) kemarin. (Persebaya)

Keterangan Pihak Keluarga, Tutur Meninggal Karena Kesetrum

BANYAK berita kontroversi terkait meninggalnya Tutur Wibisono bin Kasmiran (29), salah satu bonek yang meninggal di kamar mandi umum di daerah Krian, Sidoarjo (18/2) setelah mendukung tim kebanggannya, Persebaya Surabaya saat ujicoba melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 17 Februari lalu. Salah satu yang paling banyak beredar adalah Tutut dirampok dengan cara disetrum.

 

Nah, wawancara Official Persebaya dengan keluarga korban Ibu Mulyati, 50 (Buk Lek) nya Tutur di Dusun Jarakan, Desa Sidoharjo, Kec, Tanjung Anom, Nganjuk (21/2) lalu, sedikit bisa mengurai kontroversi meninggalnya Tutur yang sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan di salah satu perumahan di Sepanjang, Sidoarjo yang telah dimakamkan pada 19 Februari itu.

 

T (TANYA), J (JAWAB)

 

T : Apa yang sebenarnya terjadi dengan Tutur?

J : Kami mendengar kabar meninggalnya Tutur pada hari Minggu (18/2). Itu setelah Johan, kakaknya Tutur di Surabaya memberitahukan kami di Nganjuk, kalau Tutur mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Sidoarjo. Ketika itu, saya bersama Johan, serta Hendrik adiknya Tutur dan dibantu salah satu perawat langsung memandikan jenazah Tutur.

 

T : Bagaimana kondisi jenazah Tutur?

J : Saat itu saya melihat ada dua luka ditubuhnya. Satu luka sobek di bagian bahu dan bagian bawah ketiak kirinya. Saya juga melihat daerah di atas leher sampai dengan wajah terlihat hitam dan gosong. Tangan kanannya juga mengepal dan kaku. Kemungkinan dia memegang kabel kemudian terlempar karena tersetrum listrik. Sehingga membuat bahunya luka.

 

T : Bagaimana keterangan dari Rumah Sakit dan Polisi?

J : Pihak rumah sakit sebenarnya meminta untuk dilakukannya otopsi. Tapi, pihak keluarga keberatan, kami kasihan dengan Tutur karena jenazahnya sudah terlalu lama. Namun, dari keterangan perawat rumah sakit, Tutur meninggal karena kesetrum, sementara, dari pihak kepolisian mengatakan, Tutur meninggal karena jatuh saat mau mengambil sepeda motornya di parkiran. Tapi, keterangan dari polisi sepertinya kurang benar, karena kami punya foto foto kalau Tutur ditemukan meninggal di kamar mandi.

 

T : Jadi, sebenarnya Tutur kesetrum atau disetrum seperti banyak berita yang beredar?

J : Dari kami pihak keluarga dan saya sendiri meyakini bahwa Tutur kesetrum karena kecelakaan sendiri di kamar mandi. Apalagi, dari foto-foto kamar mandi yang diberikan oleh polisi saat Tutur ditemukan, ada seutas kabel yang menjulur ke bawah. Toh, kalau Tutur disetrum, atau ada orang yang berniat mencelakainya pun, motifnya apa. Karena semua barang berharga seperti dompet dan handphone masih aman.

 

T : Bagaimana harapan keluarga?

J : Semoga apa yang dialami oleh anak kami Tutur adalah kisah sedih terakhir yang dialami oleh para Bonek. Saudara-saudara bonek juga harus lebih berhati hati untuk menjaga keselamatan. Kami sekeluarga juga berterimakasih atas semua perhatian dan doa kepada anak kami, semoga Almarhum bisa beristirahat dengan tenang di sana. Amiin. (*)

BERITA LAINNYA