LEGENDARIS: Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Ketua DPRD Surabaya Armuji, AKBP Benny Pramono (mewakili Kapolrestabes Surabaya), Saleh Hanifah (Direktur Amatir Persebaya), bersama para pemain Persebaya produk binaan klub internal di Lapangan Persebaya, Karanggayam, Sabtu (10/2). (Persebaya)

Jaga Kesakralan Lapangan Persebaya

TAK terhitung sudah berapa ribu pemain yang terlahir dari rumput Lapangan Persebaya. Sederet nama bahkan mengorbit hingga menjadi tulang punggung pemain Timnas Indonesia.

 

Sebut saja Mustaqim yang menjadi andalan lini depan Timnas Merah Putih pada era 80-an. Lalu ada Bejo Sugiantoro dan Anang Ma'ruf (90-an), Andik Vermansyah (2000-an), hingga kini tradisi tersebut masih dilanjutkan oleh pemain aktif Persebaya Rahmad Irianto, yang terpilih mengikuti seleksi Timnas proyeksi Asian Games 2018.

 

Setiap nama dari generasi berbeda itu ditempa oleh masing-masing klub internal. Kematangan mereka makin terasah lewat wadah kompetisi internal yang berlangsung secara rutin selama berpuluh-puluh tahun di Lapangan Persebaya.

 

Kesakralan serta marwah Lapangan Persebaya sebagai kawah candradimuka lahirnya pemain-pemain hebat itulah yang harus terus dijaga. Seperti yang disampaikan Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana dalam sambutannya saat membuka kompetisi internal Persebaya musim 2018, Sabtu (10/2).

 

"Saya selaku Wakil Walikota akan mengawal, dan mengembalikan kesakralan lapangan ini untuk kepentingan yang utama, yakni kompetisi internal Persebaya. Juga tentunya untuk kepentingan tim kebanggaan warga Surabaya, Persebaya. Baik tim senior, maupun tim junior seperti U-19, U-17, dan U-15," tegas Wishnu.

 

Apa yang ditegaskan Whisnu tersebut didukung oleh Armuji (Ketua DPRD Surabaya), yang turut menghadiri pembukaan kompetisi internal Persebaya 2018. Keduanya bahkan membubuhkan tanda tangan, di atas selembar kertas, yang menegaskan bahwa Lapangan Persebaya ini harus diperuntukkan untuk keperluan Persebaya dan kompetisi internal.

 

"Dari dulu, Lapangan Persebaya ini dipakai buat kebutuhan latihan tim Persebaya dan memutar kompetisi internal. Bukan untuk keperluan yang lain-lain!" tegas Armuji.

 

Armuji berharap, dari kompetisi internal yang rutin digelar di Lapangan Persebaya, akan terus lahir talenta-talenta berbakat yang membanggakan Surabaya.

 

“Kami menilai kompetisi internal ini menjadi ajang yang positif untuk memberi kesempatan pemain-pemain muda asli Surabaya dan sekitarnya menunjukkan bakat. Karena tugas Persebaya adalah mengambil pemain dari kompetisi internal untuk dicetak menjadi pemain nasional. Semoga bisa melahirkan kembali pesepakbola nasional dan menjadikan Persebaya sebagai gudang pemain nasional," tandasnya. (*)


BERITA LAINNYA