SAMA KUAT: Pemain Indonesia Muda Lukman Hakim (8) menghindari kawalan Roy Yusuf Firmansyah pemain Al Rayyan. Kedua tim bermain imbang 0-0 pada laga pembuka Kompetisi Internal Persebaya di Lapangan Persebaya, Karanggayam Sabtu (10/2). (Persebaya)

Al Rayyan Imbangi Indonesia Muda

MUSIM baru kompetisi internal Persebaya 2018 telah resmi dimulai. Kompetisi pembinaan yang telah rutin digelar berpuluh-puluh tahun ini dibuka, Sabtu (10/3), dengan menyajikan duel bergengsi antara juara bertahan Indonesia Muda vs Al Rayyan, di Lapangan Persebaya.

Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana membuka secara resmi kompetisi ini dengan melakukan tendangan kick-off. Didampingi Ketua DPRD Surabaya Armuji, AKBP Benny Pramono (mewakili Kapolrestabes Surabaya), Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda, serta Saleh Hanifah selaku Direktur Amatir PT Persebaya Indonesia.

Seremoni pembukaan makin semarak karena dihadiri sederet pemain Persebaya yang juga jebolan kompetisi internal. Mulai dari Rendi Irwan (Mitra Surabaya), Misbakus Solikin, Dimas Galih, Adam Maulana, M. Syaifuddin (Al Rayyan), Rahmad Irianto, M. Irvan, Oktafianus Fernando (Indonesia Muda), dan Sidik Saimima (Anak Bangsa).

Pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera dan asisten pelatih Esteban Busto, serta pelatih Persebaya U-19 Bejo Sugiantoro juga nampak hadir dan berbaur bersama di lapangan legendaris yang telah melahirkan banyak pemain kaliber nasional tersebut.

Duel partai pembuka antara Indonesia Muda vs Al Rayyan berlangsung sengit. Namun, hingga peluit panjang berbunyi, kedua tim bermain imbang tanpa gol (0-0).

Menyandang predikat juara bertahan, Indonesia Muda berusaha menekan pertahanan Al Rayyan. Namun, penguasaan bola yang dominan selalu kandas ketika hendak melakukan penyelesaian akhir. Apalagi sejak menit ke-15, Indonesia Muda bermain dengan 10 orang. Zulfikar Akhmad, gelandang Indonesia Muda diusir wasit setelah mengantongi dua kartu kuning dalam waktu singkat. Wasit Solikin tanpa ragu menghukum gelandang bernomor punggung 6 itu setelah melakukan pelanggaran kepada pemain Al Rayyan.

Kalah jumlah pemain, Indonesia Muda mencoba mengganti gaya permainan. Tim asuhan Seger Sutrisno itu mengandalkan penguasaan bola. Sayang, sejumlah upaya mencetak gol yang diciptakan Ariel Sharon dkk gagal menggetarkan gawang Al Rayyan. Hingga peluit babak pertama usai, skor masih sama kuat 0-0.

Usai turun minum, giliran Al Rayyan yang menekan pertahanan Indonesia Muda. Tim dengan kostum hijau hijau itu merubah alur permainan yang semula dikuasai Indonesia Muda. Sebaliknya, Indonesia Muda memilih menunggu sebelum akhirnya melancarkan serangan balik.

Hal ini cukup wajar, sebab status kedua tim tersebut merupakan juara Grup A dan Grup B musim lalu. Kedua klub tersebut juga kerap melahirkan talenta hebat sehingga menciptakan petarungan sengit di kompetisi internal. Hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol yang tercipta. Kedua tim harus puas bermain imbang 0-0.

Untuk diketahui, musim ini, kompetisi internal Persebaya masih tetap diikuti 20 klub internal Persebaya seperti musim lalu. Dengan total memainkan 180 laga. Namun, kali ini memberlakukan kasta, yakni Seri A dan Seri B.

Seri A dihuni 10 tim yang finis di urutan 5 besar Grup A dan Grup B musim lalu. Sedangkan lima tim peringkat ke-6 hingga ke-10 dari musim lalu, harus berlaga di Seri B. (*)

SUBSIDI: Presiden Persebaya Azrul Ananda (kiri) menyerahkan dana subsidi kepada klub-klub anggota Persebaya untuk mengikuti kompetisi internal Sabtu (10/2) sore. (Persebaya)

BERITA LAINNYA