TERKEPUNG: Irfan Jaya (kiri), winger Persebaya dikawal ketat dua pemain Persigo Semeru FC, Dhanu Syah Putra (tengah) dan Nugroho Mardiyanto saat pertandingan 16 besar Liga 2 di Stadion Jember Sport Garden, kemarin (4/10). (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Tinggal Tiga Angka Lagi

PUTUT Widjanarko tidak membual ketika sehari sebelum melawan Persebaya Surabaya mengatakan sudah mempelajari kesalahan Persigo Semeru FC saat dihajar 0-4 di Gelora Bung Tomo, Surabaya (4/10). Pelatih 48 tahun itu membuktikannya saat tim asuhannya bermain imbang tanpa gol kemarin.

<

Bertanding di Stadion Jember Sport Garden kemarin, agresivitas Persebaya mampu diredam sejak awal pertandingan. Kebetulan, di awal laga hujan juga turun sehingga menyulitkan dalam memainkan umpan pendek dan mengontrol bola. Selain itu, Persigo Semeru mampu mematikan sayap Persebaya.

<

Putut memainkan skema lima bek ketika bertahan. Situasi tersebut membuat kolaborasi Irfan Jaya, Rishadi Fauzi, dan Yogi Novrian sulit menembus pertahanan tuan rumah. Kondisi itu ditambah dengan on fire-nya performa kiper Persigo Semeru M. Pujiantoro.

<

Sejatinya, meski sulit menembus pertahanan Persigo Semeru, Persebaya punya sederet peluang yang nyaris berbuah gol. Fauzi yang bertugas sebagai ujung tombak Green Force - julukan Persebaya- tercatat membuat empat peluang, tiga di antaranya melalui tandukan.

<

Karena tidak juga tercipta gol, pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera memasukkan Rendi Irwan, Ricky Kayame, dan Thaufan Hidayat pada pertengahan babak kedua menggantikan Sidik Saimima, Yogi Novrian, dan Irfan Jaya. Namun, tetap tak ada gol hingga laga bubar.

<

Hanya pulang membawa satu angka itu membuat Alfredo tidak puas. Menurut pelatih asal Argentina tersebut, seharusnya mereka bisa menang karena banyaknya peluang di depan gawang lawan. Total ada 17 tembakan dan 6 di antaranya on target. "Pemain sudah maksimal," ujarnya.

<

Soal pilihan starter yang jatuh kepada Fauzi dan Yogi, bukannya Ricky dan Thaufan, untuk menemani Irfan Jaya, Alfredo menilai tidak ada yang keliru. "Kurang beruntung saja. Yang jelas, kami menciptakan peluang dan itu sudah bagus. Jadwal kompetisi yang padat membuat saya harus jeli pilih pemain. Ricky sengaja saya simpan dulu karena kondisinya tidak fit," terangnya.

<

Dengan tambahan satu angka itu, Persebaya bakal lolos pada Minggu (8/10) kalau bisa mengalahkan PSBS Biak yang kebetulan sudah tidak berpeluang ke delapan besar. "Tiap laga saya ingin menang. Paling tidak harus kunci tempat di babak delapan besar dulu, baru lebih tenang di pertandingan selanjutnya," bebernya.

<

Di sisi lain, pelatih Persigo Putut Widjanarko bersyukur dengan satu angka tersebut. Bagi dia, bisa berbagi angka dengan Persebaya dan tanpa kebobolan adalah sesuatu yang menakjubkan. "Kami kalah segalanya, kualitas dan kelas. Hasil ini seperti kemenangan bagi kami walau bermain di kandang sendiri," tegasnya. (rid/c19/ham)

<

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA