MUSYAWARAH: Sesi Match Coordination Meeting (MCM) sebelum bentrokan antara Persebaya kontra PSBS Biak tetap memutuskan laga dihelat pukul 15.00. (Foto: Official Persebaya)

Waktu Kickoff Rugikan Klub

PROTES keras kubu Persebaya terkait dengan waktu kickoff laga melawan PSBS tidak digubris operator liga. Hingga H-1 pertandingan kemarin (21/9), PT Liga Indonesia Baru (LIB) tetap memutuskan bahwa kickoff berlangsung pada pukul 15.00 WIB.

<

"Kami merespons antusiasme suporter Surabaya. Kalau kickoff jam tiga, banyak Bonek yang masih harus bekerja atau sekolah. Tentu mereka kehilangan kesempatan menyaksikan laga Persebaya," kata Direktur Tim Persebaya Candra Wahyudi.

<

Dengan biaya pertandingan yang besar di Gelora Bung Tomo (GBT), Persebaya sangat berharap pada pemasukan tiket. Sebab, pembagian hak siar televisi tidak kunjung jelas. Padahal, seluruh laga home Persebaya mulai babak penyisihan grup selalu ditayangkan langsung alias live. "Kami butuh minimal 20 ribu penonton untuk menutupi biaya pertandingan. Kalau kurang dari itu, ya siap-siap merugi," ujar Candra.

<

Pada kesempatan lain, klub-klub kontestan mulai ‘memberontak’. Sebab, siaran langsung televisi berpotensi mengurangi minat suporter datang di stadion. Karena itu, kontestan Liga 2 menuntut pembagian hak siar televisi. Namun, klub harus siap-siap gigit jari.

<

"Klub Liga 2 tidak mendapat pembagian dari pendapatan hak siar. Sebab, semua sudah masuk ke subsidi yang kami berikan," kata Tigorshalom Boboy, chief operating officer PT LIB (Liga Indonesia Baru). Hak siar TV hanya diberikan kepada klub Liga 1.

<

General Manager PSIS Semarang Yoyok Sukawi menentang hal itu. "Tampaknya ada yang salah dengan omongan Pak Tigor. Kami tetap akan mendapat hasil dari hak siar. Itu akan dibagikan di akhir kompetisi," katanya.

<

Anggota Executive Committee (Exco) PSSI itu mengatakan, klub-klub besar Liga 2 akan berontak bila tidak mendapat pembagian hak siar. Sebab, penjualan tiket mereka menurun karena siaran langsung. "Kalau kami tidak mendapat apa apa, berati rugi besar dong. Kami akan melawan," tegasnya.

<

Saat mengikuti kompetisi Divisi Utama 2014, PSIS mendapat Rp 50 juta untuk setiap pertandingan yang live. "Ingat, itu kompetisi 2014. Pertandingan kami sudah dihargai sebesar itu. Lha, masak di kompetisi 2017 bukannya bertambah, malah menurun," kata Yoyok. (dit/ben/c14/ca)

<

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA