DEWASA: Bonek berkumpul di rest area Tuban menyambut bus rombongan Persebaya setelah laga melawan Persatu. (Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos)

Aman, Tertib, dan Warung Buka

PERTANDINGAN tanpa penonton tak pernah membuat Bonek kehilangan semangat untuk mendukung dan menemani langkah Persebaya Surabaya. Meski sulit memasuki Tuban, apalagi mencapai Stadion Lokajaya yang jadi venue pertandingan, mereka tak menyerah.

Para pendukung klub berjuluk Green Force itu tidak mau tradisi menyanyikan lagu Song for Pride sebelum dan setelah laga terhenti. Jadi, mereka menunggu bus rombongan Persebaya lewat. Kemudian, bersama para pemain, mereka menyanyikan lagu tersebut.

Kebetulan, Bonek banyak berkonsentrasi di sekitar rest area yang berjarak 1,5 km dari stadion yang menjadi markas Persatu Tuban itu. Tidak ada televisi di lokasi sekitar situ dan mereka berupaya menonton pertan- dingan Persebaya melalui video streaming di smartphone.

Dengan segala hambatan, bukan Bonek namanya kalau tidak berjuang demi mendukung tim kesayangan. Menurut Devara Nourmanto, koordinator Bonek Tribun Selatan, ribuan Bonek berusaha datang sejak kemarin dini hari. Namun, banyak yang dipaksa pulang.

Meski gagal menang di Tuban, rasa hormat Bonek terhadap para pemain tidak berkurang. Mereka tetap bertepuk tangan dan memberikan apresiasi kepada Rendi Irwan dkk. Semuanya aman dan tertib. Sebelumnya, Polres Tuban memberikan maklumat agar warung-warung di area yang dilewati Bonek ditutup. Faktanya, warung tetap buka, dan tanpa insiden memalukan.

"Kami tidak ingin mengecewakan Bonek yang sudah datang jauh dari Surabaya. Ini luar biasa. Saya tidak menyangka mereka tetap bertekad datang, meski laga sudah diumumkan tanpa penonton. Kami sangat berterima kasih kepada Bonek," ujar Rendi kemarin.

Sementara itu, di Surabaya, beberapa lokasi nonton bareng diramaikan pendukung Persebaya. Misalnya, Warkop Pitulikur. Tempat ngopi di Jalan Bagong Tambangan itu dipenuhi ratusan Bonek dengan atribut lengkap. Mereka seolaholah menonton di dalam stadion.

Di depan layar raksasa berukuran kurang lebih 3 x 4 meter serta dua TV LCD, Bonek tak henti-hentinya menyanyikan chant. "Ya, kalau nonton Persebaya, tidak bisa diam. Paling tidak, apa yang kami lakukan murni untuk Persebaya," ujar Handoko Lukman, salah seorang Bonek, di Warkop Pitulikur. (dit/rid/c18/ham)

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA