KOMPETITIF: Meski masih sangat muda, Rachmat Irianto (kiri) ikut bersaing merebut posisi bek utama Persebaya di Liga 2. (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Persaingan Ketat di Jantung Pertahanan

PERSEBAYA Surabaya mencatat tiga clean sheet di Dirgantara Cup dan hanya kebobolan sekali dalam dua uji coba melawan PSIS Semarang. Jelas bukan catatan pertahanan yang buruk. Tetapi, itu tidak berarti pelatih Iwan Setiawan telah menemukan duet bek tengah yang ideal.

Duo Rachmat Irianto-Rachmat Latief yang berhasil menjaga gawang Dimas Galih tidak kebobolan selama 90 menit dalam Homecoming Game (19/3) juga belum digaransi sebagai duet utama. ''Tidak. Belum. Kombinasi mereka belum bisa dikatakan sebagai yang utama,'' kata Iwan.

Menurut pelatih asal Medan itu, performa Latief belum seperti yang diharapkannya. Masih kurang cepat dalam melakukan pergerakan. Itu sebabnya, dalam latihan Selasa (21/3), pemain kelahiran Makassar itu diberi porsi khusus untuk menggenjot fisik.

Untuk Rian –sapaan akrab Rachmat Irianto–, meski memiliki prospek cerah, tetap dibutuhkan banyak tempaan. Salah satu yang menjadi handicap putra sulung legenda Persebaya Bejo Sugiantoro itu ketika mengantisipasi serangan balik.

Dengan digelarnya kompetisi sebulan lebih, Iwan memang masih punya cukup waktu untuk menentukan duet bek tengah utama. Apalagi, stok bek tengah di luar Rian dan Latief juga menjanjikan. Mokhamad Syaifudin, Andri Muliadi, dan Rahmat Juliandri bergantian berperan dalam keberhasilan Persebaya meraih empat kemenangan dari total lima laga di Dirgantara Cup.

Sebagaimana diketahui, Green Force akhirnya sukses menjuarai turnamen pramusim tersebut. Selain bek tengah, Syaifuddin bisa bermain sebagai bek kanan. Dalam dua uji coba melawan PSIS, dia masuk sebagai pengganti untuk menjaga pertahanan di sebelah kanan.

Untuk Andri, bisa dibilang dia adalah kejutan bagi Iwan. Sebab, sebelum berangkat ke Dirgantara Cup, dia termasuk yang paling pendiam selama latihan. Namun, saat turun sebagai starter dalam empat pertandingan di Dirgantara Cup, Persebaya selalu menang.

Satu-satunya kekalahan Persebaya dialami saat melawan Cilegon United pada laga pemungkas penyisihan grup B (4/3). Ketika itu, Iwan menjajal duet SyaifuddinJuliandri sebagai starter.

''Juliandri tidak jelek. Dia tidak mungkin bertahan lama di tim ini kalau tidak ada perkembangan. Masih ada waktu sekitar satu bulan untuk menjajal semua opsi agar ketika kompetisi mulai tim ini sudah mendapat formasi terbaik,'' kata Iwan. (io/c4/ttg)

Story provided by Jawa Pos

 

 

 

 

 

BERITA LAINNYA