PROFESIONAL: Meski menjalani latihan keras, Rachmat Irianto (13) tetap tampil rapi di lapangan kemarin (24/3). (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Rapi di Luar, Rapi di Dalam

SEBAGAI bek tengah, konsistensi dan konsentrasi sepanjang pertandingan menjadi hal wajib bagi Rachmat Irianto. Apalagi, Rian - sapaan akrabnya- juga diplot sebagai deputi kapten setelah Mat Halil.

Namun, bagi Rian, bukan hanya faktor teknis yang memegang peran. Hal nonteknis seperti penampilan di lapangan juga penting. Nah, untuk yang satu itu, putra sulung legenda Persebaya Bejo Sugiantoro tersebut memiliki standar tersendiri terkait penampilan.

"Saya paling tidak suka jersey dikeluarkan. Main itu harus rapi dan penampilan di lapangan nanti mengikuti," kata bek 17 tahun itu kepada Jawa Pos.

Bukan hanya jersey, kaus kaki yang dipendekkan selama di lapangan pun tidak disenanginya. Mengapa? Selain tidak sedap dipandang, dia sering mendapat masukan dari mantan pelatihnya (di Frenz United), Steve McMahon.

Mantan pemain Liverpool itu selalu menekankan soal kerapian. Namun, standar yang diterapkan McMahon tidak hanya menyangkut larangan kaus kaki pendek. Kaus kaki yang panjang hingga melewati paha juga sangat disarankan.

"Saya pernah mendapat julukan lady boy saat pakai kaus kaki hingga melewati paha. Katanya seperti balerina," sambung Rian, kemudian tertawa.

Ada satu pemahaman lagi yang membuat Rian terus tampil rapi. Dia menyamakan kondisinya di Persebaya saat ini layaknya di lingkungan sekolah. Seragam harus bersih dan rapi. Sementara itu, pelatih adalah guru.

Menurut Rian, kalau attitude baik, nilai pelajaran di sekolah juga ikut baik. "Saya juga selalu belajar dari senior. Bagaimanapun, mereka memiliki jam terbang lebih banyak daripada saya dan saya harus menghormati mereka," tutur Rian. (io/c9/bas)

<

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA