Rivky Mokodompit bersama istri dan putrinya saat berada di kediamannya November lalu. (Instagram Rivky Mokodompit)
Rivky Mokodompit Rayakan Natal di Kampung Halaman

Natal Istimewa Bersama Sang Putri

Natal tahun ini terasa begitu spesial bagi Rivky Mokodompit. Penjaga gawang Persebaya tersebut punya anggota keluarga baru untuk merayakan momen spesial. Tidak lain adalah sang putri, Aletha, yang menyempurnakan kebahagiaan Rivky.

Pemain yang membawa Sriwijaya FC juara tahun 2011 tersebut merayakan Natal di kampung halamannya di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Dirinya baru bergeser ke Sulawesi tepat di malam Natal. Sebelumnya Rivky menghabiskan waktu bersama keluarga besar istri di Tenggarong.

"Saya sudah berada Tenggarong sejak bulan lalu. Sehari sebelum Natal baru pulang ke kampung halaman Kotamobagu. Kita merayakan secara sederhana saja," ungkap Rivky.

"Puji Tuhan luar biasa untuk tahun ini karena ada si buah hati. Sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," sambungnya.

Eks pemain PSM Makassar tersebut juga mengambil hikmah dari diliburkannya latihan. Sehingga dirinya bisa merayakan Natal bersama keluarga. Jika dalam posisi liga sedang bergulir, kecil kemungkinan dirinya bisa berkumpul dengan keluarga besar pada momen Natal. Karena waktunya akan lebih banyak dihabiskan di Surabaya.

"Ya ini salah satu berkahnya tim diliburkan. Bisa merayakan Natal bersama keluarga besar. Diambil hikmahnya saja, kalau kita mikir ketidakpastian ini makin pusing," selorohnya.

Kehadiran sang putri juga membuat penjaga gawang timnas Indonesia tersebut lebih waspada soal protokol kesehatan. Dirinya berencana untuk merayakan Natal lebih intim bersama keluarga. Rivky mengurangi kunjungan ke rumah sanak saudara.

"Rencananya gak kemana-mana sih. Mulai dari ibadah Natal sendiri kami tidak berkumpul di gereja seperti biasanya. Ibadah tahun ini lewat streaming aja dirumah masing-masing sesuai dengan surat edaran pemerintah," terangnya.

Rivky juga mengaku tidak dapat membendung tamu yang datang. Meski keluarga besarnya beragama Islam, namun semua ikut berkumpul di rumah orangtuanya. Rupanya sudah menjadi tradisi di keluarganya untuk merayakan Natal di tengah perbedaan.

"Untuk para tamu, kami keluarga bingung karena keluarga besar kami juga muslim dan tempat tinggal kami berada di lingkungan mayoritas muslim. Gak mungkin juga kami menolak karna sudah menjadi kebiasaan setiap tahun smua keluarga dan tetangga pasti kumpul di rumah. Bahkan sampai tahun baru tamu kami masih tetap ada," bebernya.

"Yang bisa kami usahakan dengan menerapkan protokol kesehatan dirumah. Semoga saja berjalan lancar," pungkasnya. (*)

 

BERITA LAINNYA