SATU KOMANDO: Dari kiri, Joko Driyono, Edy Rahmayadi, dan Berlinton Siahaan saat jumpa pers setelah manager meeting Liga 2 di Makostrad, Jakarta, kemarin. (Foto: Sidik Tualeka/Jawa Pos)

Masih Tunggu Jadwal Tanding

TERANG benderang sudah regulasi Liga 2 musim ini setelah manager meeting yang berlangsung di Makostrad, Jakarta, kemarin. Kesepakatan tercapai dalam acara yang berlangsung 3 jam itu tanpa banyak tanya jawab. Tinggal satu pertanyaan besar: Jadwal pertandingan.

Memang, tidak banyak kejutan dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi itu. Semua draf regulasi yang disusun PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi disepakati kontestan kompetisi level kedua di tanah air tersebut.

"Keputusan sudah diambil dan sudah disepakati oleh seluruh peserta. Jadi, mulai saat ini kami akan fokus untuk persiapan kickoff yang berlangsung 19 April nanti," kata Edy setelah manager meeting. "Laga pertama akan berlangsung di Sleman dengan mempertemukan PSS Sleman dan PSCS Cilacap," lanjutnya.

Pria yang juga panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menambahkan, sejatinya total 61 peserta yang harus mengambil bagian dalam kompetisi tersebut. Hanya, dalam detik-detik terakhir, Persiwa Wamena memutuskan tidak berpartisipasi dalam kompetisi musim ini dengan alasan tidak memiliki pemain.

Dengan begitu, lanjut Edy, Persiwa terdegradasi ke Liga Nusantara sebelum berkompetisi. Edy menjelaskan, kompetisi musim baru nanti dibagi delapan grup besar secara nasional dengan menggunakan format home and away. Namun, khusus grup 8 yang terdiri atas klub yang berhome base di wilayah timur Indonesia diterapkan konsep home tournament dengan host netral di Stadion Mandala, Jayapura.

Secara umum, setiap peserta manager meeting tidak keberatan dengan sejumlah regulasi yang diberikan federasi dan operator tersebut. Tetapi, ada beberapa syarat lain dari pihak PSSI yang masih memberatkan para klub.

Hanya, sedikit mempertanyakan, tanpa memprotes. Salah satu di antaranya, soal regulasi maksimal usia pemain. Setiap klub hanya boleh memiliki lima pemain di atas 25 tahun dengan tahun kelahiran 1 Januari 1992. Sudah begitu, ada usia maksimalnya, yakni tidak boleh lebih dari 35 tahun. Persebaya merupakan salah satu korban regulasi tersebut.

''Kami sepakat dengan regulasi ini. Tetapi, khusus pembatasan usia sedikit merugikan kami,'' kata Direktur Persebaya Candra Wahyudi. Candra beralasan, ada seorang pemain senior Persebaya yang terganjal regulasi tersebut. Yaitu, Mat Halil yang saat ini berusia 37 tahun. ''Jadi, mau tidak mau, Halil harus off. Sebab, ada beberapa klausul kontrak yang sudah mengatur tentang itu,'' ujar pria asal Bojonegoro, Jawa Timur, itu.

Halil sendiri ketika dihubungi Jawa Pos menyatakan legawa dengan adanya regulasi itu. ''Saya sudah feeling kalau itu (pembatasan usia) diresmikan di Liga 2. Harus ikhlas,'' ujar Halil.

Beda lagi dengan Persiraja Banda Aceh. Melalui ketua umumnya, Zaini Yusuf, mereka mempertanyakan nominal subsidi kepada tim di babak penyisihan grup. Sesuai dengan regulasi, subsidi hanya Rp 500 juta. ''Kami menjalani kompetisi yang panjang dan lama seperti Liga 1. Seharusnya bisa mendapat lebih banyak,'' katanya.

Terkait dengan jadwal pertandingan yang belum keluar pada manager meeting, Edy meminta para kontestan tidak perlu khawatir. Dia menjamin soal itu diumumkan dalam waktu dekat. ''Kalau tidak malam ini (tadi malam, Red) atau besok, semua jadwal sudah kami finalisasikan,'' katanya.

Kemudian, soal hak siar, sama halnya dengan Liga 1, hak siar Liga 2 juga berada di tangan TV One. Menurut CEO TV One Ardi Bakrie, selama sepekan akan ada 13 laga yang terdiri atas tujuh laga Liga 1 dan enam laga Liga 2. (ben/io/JPG/c4/ham)

 

Story provided by Jawa Pos

 

 

 

 

BERITA LAINNYA