SERIUS: Rendi Irwan (12) dihadang M. Syaifuddin (4) dan Andri Muliadi (16). (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Fokus Laga Perdana tanpa Rachmat Afandi

TIGA hari lagi, Persebaya Surabaya mengawali langkahnya di grup 5 Liga 2. Klub kebanggaan Kota Pahlawan itu kebagian tugas sebagai tuan rumah menjamu Madiun Putra di Gelora Bung Tomo pada Kamis (20/4).

Makanya, kini fokus latihan mereka berupa pengondisian menuju kickoff. Bahkan, pada Minggu (16/4) yang biasanya diliburkan, para pemain tetap berlatih di Lapangan Persebaya, Surabaya.

"Latihan hari ini (kemarin, Red) termasuk dalam program kami setelah uji coba Kamis (13/4). Pertandingan kami selanjutnya juga Kamis," kata pelatih Persebaya Iwan Setiawan.

Latihan berlangsung 60 menit dengan volume rendah, tapi intensitas tetap tinggi. Menurut Iwan, progres latihan para pemainnya akan terus meningkat hingga H-1 atau jajal lapangan.

Ada satu hal lagi yang menjadi fokus pelatih asal Medan itu. Yakni, memberi Ridwan Awaludin posisi baru sebagai stoper alias bek tengah. Hal tersebut diterapkan Iwan sejak menjamu dua klub internal dalam uji coba.

"Itu memang posisi baru bagi saya. Menurut saya, ada beberapa kelebihan dan kekurangan tersendiri. Salah satu kelebihannya adalah saya lebih banyak ruang untuk membangun serangan dengan umpan-umpan panjang," ucap eks gelandang PSS Sleman tersebut.

Di sisi lain, Rachmat Afandi tiba di Surabaya kemarin malam. Striker yang hampir sebulan absen karena cedera itu mengaku kondisinya lebih baik saat ini. Namun, ketika disinggung mengenai kans tampil di pertandingan pertama, penyerang 33 tahun tersebut mengaku belum siap.

Sebab, baru hari ini dia melakukan pemeriksaan terhadap lutut kirinya yang cedera. "Kalau untuk jalan, sudah bisa. Tapi, untuk jogging perkiraan baru bisa dua pekan lagi," kata Afandi.

Eks penyerang Persib Bandung tersebut menderita robek pada meniscus-nya. Dia absen bergabung bersama rekan setim untuk latihan sejak 28 Maret. Pertandingan terakhirnya bersama Persebaya adalah Homecoming Game (19/3).

Dokter tim Rachmat Arisatoto mengaku masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan penyembuhan paling tepat bagi Afandi. "Besok (hari ini, Red) kami melakukan tes MRI. Kami mengusahakan upaya terbaik untuk kesembuhan Afandi," kata pria 49 tahun itu. (io/c22/ham)

<

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA