Pemain Persebaya berkumpul ditengah lapangan, usai laga menghadapi Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo pada 24 September lalu yang berakhir dengan kedudukan 1-1. (Persebaya)

Presiden Klub Persebaya Warning Pemain

Kekalahan 0-1 Persebaya di kandang Persela begitu mengecewakan bagi Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda. Itu adalah kekalahan kedua Persebaya selama Oktober. Dan hanya satu poin diraih selama bulan tersebut.

Dengan hasil negatif itu, Persebaya terpaku diperingkat kedelapan klasemen sementara. Mengumpulkan 31 poin dari 24 laga. Mau tidak mau, skuat Bajol Ijo harus memberikan segalanya dalam sepuluh pertandingan terakhir. Demi merangsek ke papan atas, seperti yang ditargetkan pada awal tahun. 

”Sepuluh pertandingan ini akan menunjukkan siapa yang benar-benar ingin di Persebaya, atau hanya pura-pura ingin di Persebaya,” kata Azrul. ”Saya ingin Persebaya diisi pemain yang hatinya benar-benar untuk Persebaya. Karena saya harus memastikan Persebaya meraih hasil maksimal, tidak hanya untuk tahun ini, namun untuk tahun depan dan tahun-tahun berikutnya,” lanjutnya. 

Azrul menegaskan, Persebaya sudah memberikan semua yang dibutuhkan pemain untuk meraih hasil maksimal. Gaji dan bonus tidak pernah telat. Seluruh pemain tinggal di apartemen, sesuatu yang wah untuk ukuran pemain sepak bola di Indonesia.

Fasilitas-fasilitas lain pun dipenuhi dengan sangat baik. Saat beberapa tim menempuh perjalanan away dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan bus, Persebaya memberikan fasilitas pesawat terbang. Pun demikian dengan hotel, selalu di atas rata-rata. Bahkan, tambahan bonus pun mencapai angka ratusan juta. 

”Saya tidak habis pikir, pemain kita bisa sering melakukan kesalahan yang begitu buruk, mudah kehilangan bola, kalah duel. Dan itu juga terjadi pada pertandingan melawan Persela,” keluh Azrul.

Bahkan, permainan di bawah standar seperti itu juga ditunjukkan pemain bintang. Pemain yang sebenarnya diidolakan banyak orang.

Dengan Bali United yang memuncaki klasemen, Persebaya terpaut 20 poin. Dengan Madura United dan Borneo FC yang menduduki peringkat kedua dan ketiga, Bajol Ijo terpaut sepuluh dan sembilan poin. Berat memang untuk mengejar top three. Namun, itu bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, asalkan semua pemain dan official bekerja bersama secara maksimal. 

”Sekali lagi saya tegaskan, sepuluh pertandingan kedepan akan membuktikan siapa yang benar-benar ingin di Persebaya atau tidak,” tutup Azrul. (*)

 

BERITA LAINNYA