Para pemain Persebaya U-20 merayakan gelar juara Elite Pro Academy U-20 2019 yang diraih secara dramatis atas PS Barito Putera U-20 di Stadion Kapten I Wayan Dipta kemarin malam. Persebaya U-20 meraih kemenangan atas Barito Putera U-20 lewat adu penalti dengan skor akhir 6-3. (Persebaya)
Buah Proses dan Investasi Persebaya dalam Pembinaan

Juara Berkat Investasi Pembinaan

Persebaya U-20 menjadi juara Elite Pro Academy U-20 2019 dengan dramatis. Tidak hanya harus melewati babak adu penalti. Young Green Force harus melewati ujian tertinggal satu gol saat bermain dengan sepuluh pemain. Kemenangan 6-3 Persebaya U-20 atas Barito Putera FC tadi malam, kian membuktikan, bahwasannya kerja keras dan perjuangan tidak pernah ”berbohong”.

”Alhamdulillah, Tuhan merestui perjuangan kami, memberikan kami rezeki untuk menjadi juara,” kata pelatih Persebaya U-20 Uston Nawawi seusai pertandingan. ”Terima kasih untuk perjuangan anak-anak, official, dan dukungan maksimal dari manajemen. Tentu tak lupa Bonek yang selalu setia,” lanjutnya.

Sukses Persebaya U-20 menjadi juara Elite Pro Academy U-20 2019 tidak lepas dari proses pembinaan usia duni berjenjang yang dilakukan Persebaya. Sejak mengambil alih Persebaya pada 2017, Presiden Klub Azrul Ananda memberikan perhatian besar pada kompetisi internal. Kompetisi yang diikuti 20 klub anggota Persebaya itulah yang menjadi ”pabrik” pemain Persebaya.

Tahun ini, tahun kedua format Elite Pro Academy digulirkan PSSI, Persebaya mencapai prestasi yang luar biasa. Di level U-20 menjadi juara. Di level U-16, menjadi juara ketiga. Di U-18, kans Bajol Ijo untuk menjadi juara juga terbuka. Mereka sudah lolos babak delapan besar.

Tidak hanya pembinaan berjenjang, manajemen Persebaya juga melakukan program-program out the box untuk tim junior. Tahun lalu, tim U-20 yang juara ini, sebagian besar pemainnya menjalani pemusatan latihan di Australia.

Uston menambahkan, komunikasi yang baik di Persebaya juga menjadi kunci sukses U-20. Sebagaimana diketahui, ada empat pemain tim U-20 yang tercatat sebagai pemain tim senior. Zulfikar, Supriadi, Koko Ari Araya, dan Kemaluddin.

Gelandang andalan Persebaya saat menjadi juara Liga Indonesia 2004 itu meminta pemainnya untuk tidak cepat puas. Sebagian besar dari mereka masih bisa berlaga di Elite Pro Academy U-20. Bahkan, ada sejumlah pemain yang musim ini juga bisa turun di level U-18, meski bermain di level U-20.

”Kemenangan atas Barito mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak menyerah sampai peluit akhir pertandingan. Mengajarkan bahwa kesuksesan akan mengikuti perjuangan dan kerja keras. Ini akan menjadi bekal bagi masa depan mereka nanti,” papar Uston. (*)

 

Catatan: judul telah dikoreksi

BERITA LAINNYA