Selebrasi Rizky Ridho, Ernando dan Koko Ari Araya usai memastikan gelar juara Elite Pro Academy U-20 di Stadion Kapten I Wayan Dipta malam tadi(12/10). Persebaya berhasil menjadi kampiun usai menang dalam babak adu penalti dengan kedudukan 6(3)-3(0). (Persebaya)
Persebaya Kalahkan Barito Putera di Final Melalui Adu Penalti

Wani Juara!!!

Luar biasa tekad Persebaya U-20 untuk menjadi kampiun Elite Pro Academy 2019. Bermain 10 pemain sejak akhir babak pertama. Tertinggal 2-3 sampai menit ke-93. Tidak mengendurkan semangat Rifky Afryan dkk untuk menjadi yang terbaik. Melalui perjuangan tak kenal menyerah, impian itu pun berhasil diwujudkan.

Persebaya U-20 menjadi juara Elite Pro Academy U-20 2019 dengan mengalahkan Barito Putera U-20 melalui drama adu penalti. Laga harus dilanjutkan melalui babak tos-tosan setelah skor imbang 3-3 sampai babak perpanjangan waktu. Di babak adu penalti, Persebaya menceploskan tiga dari empat eksekutor. Sedangkan Barito tak satu pun penendang mampu memasukkan bola ke gawang.

Persebaya U-20 dengan rekor mentereng sebagai tim paling produktif di babak delapan besar dan semifinal, sejak menit awal langsung menggebrak. Menit ketiga sudah mendapatkan peluang emas melalui tendangan Moch. Supriadi. Sayang, eksekusinya masih melambung.

Namun, tidak butuh waktu lama pemain asli Rungkut itu membawa Persebaya unggul. Pada menit ke-12, tembakannya memanfaatkan kemelut di depan gawang Barito mampu membawa Young Green Force unggul.

Sejumlah peluang emas lalu gercipta. Sayang, kekurangtenangan barisan depan Persebaya U-20 membuat tidak ada gol tercipta lagi. Bahkan, diujung akhir babak pertama, Persebaya kehilangan kapten Rifky Afryan. Dia mendapatkan kartu kuning kedua, setelah menghentikan penyerang Barito ketika berakselerasi menuju kotak penalti Persebaya. Itu berawal dari lemparan kedalam yang tidak fair play.

Tidak hanya kehilangan seorang pemain, gawang Persebaya juga bergetar berawal dari momen itu. Eksekusi M. Delan I Selang tidak mampu dibendung Ernando Ari.

Meski bermain dengan sepuluh orang, Persebaya U-20 tetap tampil spartan. Bahkan, pada menit ke-59, melalui skema serangan baik yang sangat cepat, Supri kembali membawa Persebaya unggul. Sepakan kiri kerasnya tidak mampu dibendung kiper Barito.

Sayang, keunggulan itu tidak bertahan lama. Berselang satu menit kemudian, tandukan Kahar Musakkar membuat kedudukan imbang 2-2. Bahkan, pada menit ke-72, eksekusi penalti Kahar, membawa Barito unggul 3-2.

Saat itulah ketangguhan mental Young Green Force benar-benar diuji dengan sangat berat. Kondisi tertinggal, pemain pun kalah jumlah.

Supri terus bergerak cepat di depan. Koko Ari Araya yang dipasang agak ke depan dari posisi biasanya bek kiri, juga terus-menerus menekan pertahanan Barito melalui skema serangan balik. Pun demikian halnya dengan Brylian Aldama, terus mensupport Supri dari sisi kiri.

Perjuangan berani dan pantang menyerah itu akhirnya berbuah hasil. Memasuki menit ke-94, Brylian berhasil menceploskan gol penyama kedudukan berawal dari kemelut saat pendangan penjuru. Gol Brylian memaksakan babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit hingga penalti.

Deny Agus yang menjadi eksekutor pertama gagal menjalankan tugas. Namun, tiga eksekutor berikutnya, Rizky Ridho Ramadhani, Risky Ramadhan, dan Mohammad Haykal Alhafiz menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Sebaliknya, tidak penendang pertama Barito, tidak satu pun yang memasukkan bola. Skor 3-0 adu penalti. Persebaya U-20 Kampiun. (*)

 

 

BERITA LAINNYA