Sepakan keras Oktafianus Fernando dihalau oleh pemain Arema, Hendro Siswanto dalam laga bertajuk Derby Jatim sore ini di Stadion Kanjuruhan, Malang, (Persebaya)
Persebaya Bertekad Lekas Bangkit

Bejo: Gaya Main Persebaya Sudah Nampak di Babak Pertama

Masa depan Persebaya masih terbentang kendati menderita kekalahan telak empat gol tanpa balas dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, sore tadi. Gaya main Bajol Ijo sudah terbentuk. Bahkan mental pemain terbangun lantaran mampu mengatasi teror dan tekanan dari pendukung lawan.

Persebaya mempertontonkan permainan yang ngeyel, ngosek dan wani pada lanjutan Shopee Liga 1 2019. Tim asal Kota Pahlawan ini mampu memberikan perlawanan kepada Arema FC. “Ciri khas itu terlihat di semua pemain karena mau bekerja. Jadi dalam situasi apapun, bahkan saat ketinggalan masih mau berjuang,” ungkap pelatih caretaker Persebaya Bejo Sugiantoro dalam sesi jumpa pers setelah laga.

Persebaya sempat mencetak gol lebih dulu pada menit ke-13. Berawal dari tendangan bebas Ruben Karel Sanadi yang disundul oleh Amido Balde tanpa bisa dijangkau Kurniawan Kartika Ajie, kiper Arema FC. Sayangnya, wasit Yudi Nurcahya menganulir gol tersebut karena menilai Amido Balde lebih dulu dalam posisi offside.

Tetapi gawang Persebaya kebobolan melalui sepakan jarak jauh Dendi Santoso di menit ke-30. Arek-arek Suroboyo pun meningkatkan serangan. Hanya saja sejumlah peluang masih belum bisa dikonversi menjadi gol.

Usai turun minum, Bejo melakukan sejumlah perubahan. Dia menarik keluar Rendi Irwan dan menurunkan Damian Lizio. Tujuannya untuk mengejar ketertinggalan satu gol dari Singo Edan. Tetapi gawang Persebaya kembali kebobolan melalui Arthur Cunha (70), Sylvano Comvalius (87), dan Makan Konate di masa tambahan waktu.

“Pergantian itu semua masuk dalam game plan saya. Saya melihat di babak pertama Arema agak takut. Tidak main terbuka. Jadi saya lakukan pergantian untuk merubah skor,” terang Bejo.

Atas hasil ini, Bejo mengaku siap bertanggungjawab. Tak lupa dia juga memuji perjuangan para pemain Persebaya. “Saya respek dengan pemain-pemain Persebaya masih mau main dalam kondisi dan situasi apapun. Semua tanggung jawab saya,” tuturnya. “Saya tidak akan menyalahkan pemain, jadi risiko sepakbola seperti itu. Ada kalah, seri dan menang,” tandasnya.

Sementara itu Ruben Karel Sanadi menyebutkan hasil ini akan membuat Persebaya lebih kuat. Mereka bertekad untuk lekas bangkit. “Kami akan sama-sama bangkit. Kami akan tetap bersatu,” ungkapnya. (*)

 

 

BERITA LAINNYA