HARAPAN Persebaya Surabaya
merebut tiga angka dalam debutnya di Liga 2 melawan Madiun Putra di Gelora Bung
Tomo, Surabaya, tidak tergapai. Klub berjuluk Green Force tersebut hanya puas
mendapatkan satu angka setelah ditahan imbang 1-1 tadi malam.
Problem penyelesaian akhir yang
menjadi kekhawatiran sebelum kickoff Liga 2 akhirnya terbukti. Begitu banyak
peluang emas yang terbuang percuma karena tidak ada target man yang mampu
menuntaskannya.
Setidaknya, selama laga, ada
lebih dari lima peluang emas Irfan Jaya yang tak tuntas. Bisa jadi masalah
karena berikutnya mereka akan menjalani laga away melawan Mar tapura FC (30/4)
dan PSBI Blitar (6/5).
Lebih mendominasi permainan, tapi
justru kebobolan lebih dulu lewat skema serangan balik. Pada menit ke-16, lambannya
bek Rachmat Latief dalam mengantisipasi serangan berujung kepada gol yang dicetak
Purniawan setelah memaksimalkan bola muntah.
Tertinggal satu gol di kandang sendiri dan pada laga pertama membuat permainan
Rendi Irwan dkk tidak tenang. Pada menit ke-20, Irfan bahkan memiliki dua
peluang di depan gawang lawan, tapi gol tak jua tercipta.
Baru pada menit ke-28, Misbakus
Solikin mencetak gol penyama skor setelah menerima umpan Oktafianus Fernando. Nyaris
saja Persebaya unggul pada menit ke-32. Ketika itu terjadi skrimit di depan
gawang Madiun Putra.
Kiper Ricky Fajar sudah gagal
mengantisipasi, tapi sepakan Latief hanya berbuah sepak pojok. Total, selama babak
pertama, ada tujuh tembakan Persebaya berbanding satu milik Madiun.
Pada babak kedua, pelatih Iwan
Setiawan berinisiatif mening katkan daya serang dengan memasukkan Yogi Novrian
untuk menggantikan bek kanan M. Syaifuddin. Lalu, Kurniawan Karman yang babak
pertama mengisi posisi winger kanan digeser ke belakang dan Oktafianus Fernando
berpindah dari winger kiri ke kanan.
Memang, perubahan itu membuat serangan Persebaya dari sayap semakin deras, tapi juga meninggalkan lubang di lini pertahanan. Pelatih Persebaya Iwan Setiawan menjadi sorotan fans karena permainan Rendi Irwan dkk yang kurang gereget. "Seperti biasa, pertandingan pertama selalu berat. Itu ditambah dengan mental pemain yang sangat mengecewakan," ujarnya.
Kekecewaan juga dirasakan Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda yang menonton langsung di Gelora Bung Tomo kemarin. Dia baru tiba di Surabaya kemarin siang karena dalam pera watan pascaoperasi pita suara dan tenggorokan. Dan, pagi ini kembali ke Singapura untuk pengobatan dan pemulihan.
"Saya juga kecewa dengan permainan
tim. Di satu sisi, kami apes banyak peluang gagal, di sisi lain beruntung tidak
kalah. Saya rasa ada banyak evaluasi yang harus kami lakukan," kata Azrul
melalui pesan tertulis.
"Musim masih panjang, kami percaya dengan
proses yang kami jalani. Semoga awal yang kurang memuaskan ini bisa menjadi
pijakan menuju tim yang diharapkan semua penggemar," lanjutnya.
Di sisi lain, pelatih Madiun
Putra Sartono Anwar bahagia dengan kesuksesan membawa pulang angka dari
Surabaya. "Tuhan mendengar doa kami. Dan, target kami memang mencuri poin di
sini. Persebaya sebenarnya bisa saja mengakhiri babak pertama dengan skor 3-1
atau bahkan 4-1. Tapi, kami bermain lebih disiplin," terangnya. (io/rid/
c19/ham)
<
Story provided by Jawa Pos