HARUS TELATEN: Pemain Persebaya Thaufan Hidayat mendapat perawatan dari fisioterapis Richardo Rosario Aditya kemarin (26/5). (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Butuh Sebulan Lagi untuk Pulih Total

THAUFAN Hidayat tak dapat menyembunyikan rasa sakitnya ketika diterapi Richardo Rosario Aditya. Pemain sayap Persebaya Surabaya itu menjalani terapi untuk penyembuhan cedera engkel kiri yang menderanya.

<

Di Klinik Physiopreneur, Surabaya, kemarin siang (26/5), Thaufan menjalani lanjutan proses terapi. Kemarin adalah pertemuan ketiganya. Sebelumnya, dia datang pada Senin (22/5) dan Rabu (24/5). Setiap pekan Thaufan memang wajib tiga kali datang ke tempat terapi. Itu dilakukan agar pemulihan cederanya berjalan mulus.

<

Itu adalah kali pertama pemain 23 tahun tersebut mengalami cedera. Itu dia dapat kala berlaga kontra PSIM Jogjakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, Kamis (18/5). Saat itu dia bertabrakan dengan Diaz Bayu hingga membuatnya mengalami dislokasi engkel kiri. "Saya ingin segera sembuh," ujarnya kepada Jawa Pos.

<

Setelah melewati serangkaian pemijatan oleh sang terapis, Thaufan diperkenankan istirahat. Dia masih merasa nyeri. Selang beberapa menit, Rio - sapaan akrab Richardo- datang dengan membawa TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation). "Ini untuk menstimulasi kontraksi otot. Agar peredaran darah jadi lancar. Otomatis membantu mengurangi nyeri dan bengkak. Juga menambah lingkup gerak sendi," kata Rio.

<

Cedera tersebut cukup memukul Thaufan. Jangankan bermain sepak bola, berjalan secara normal saja masih belum bisa. Untuk berjalan, dia harus dibantu kruk untuk memudahkan mobilitasnya. "Awal-awal saya pakai dua (kruk). Sekarang saya coba satu saja, tapi ternyata nyerinya masih terasa," ujar mantan pemain Persatu Tuban itu.

<

Menurut Rio, ke depan Thaufan wajib terus menjalani terapi. Selain itu, dia harus melakukan ankle pumping atau gerakan memutar pada pergelangan kaki. "Perkembangannya sudah bagus. Bengkaknya sudah mulai berkurang. Tapi, masih tetap ada sedikit," ungkap Rio.

<

Beberapa sesi terapi harus dijalani Thaufan. Selama sekitar 2,5 jam, dia memulai terapi dengan mengompres kaki. Lalu, dengan menggunakan ultrasound, Rio mengarahkannya pada titik nyeri. "Ini untuk melancarkan peredaran darah, mengurangi inflamasi (peradangan), dan perbaikan sel-sel yang rusak," imbuh alumnus Stikes Katolik St Vincentius A. Paulo, Surabaya, tersebut.

<

Menurut Rio, cedera Thaufan diperkirakan akan pulih empat pekan lagi. "Setelah enam pertemuan nanti dievaluasi. Sementara bengkaknya berkurang dulu. Kalau sudah, nanti keseimbangan akan membaik," tandas fisioterapis 23 tahun itu. (dit/c10/tom)

<

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA