Penampakan Stadion Gelora Bung Tomo dari udara ketika Persebaya bermain (Persebaya)
Jalin Komunikasi dengan Pihak-Pihak Terkait

Terkait Raperda Sewa GBT, Persebaya akan Berhitung Ulang

Persebaya mengikuti dengan seksama dinamika rencana kenaikan sewa Gelora Bung Tomo (GBT) dalam beberapa hari terakhir. Sebagaimana informasi yang berkembang di masyarakat, dalam draft Raperda disebutkan kenaikan mencapai 15 kali lipat.

Persebaya selaku penyewa selama ini selalu mematuhi peraturan penyewaan GBT. Baik besaran nilai sewa, maupun prosedur dalam penggunaan stadion. Biaya sewa stadion sebesar Rp 30.000.000 selalu dibayar penuh.

“Kami selama ini mengikuti aturan main dari pengelola GBT. Terkait dengan biaya sewa stadion maupun biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pertandingan,’’ kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi.

Komitmen Persebaya itu sejalan dengan semangat klub untuk menjadi kebanggaan Surabaya. Juga sejalan dengan sikap manajemen Persebaya, bahwa sebagai klub profesional, Green Force harus dikelola dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Baik dalam hubungannya dengan suporter maupun pihak-pihak berwenang.

Sebagai klub profesional yang sepenuhnya mandiri secara keuangan, Persebaya akan sangat terbebani jika sewa stadion naik mencapai 15 kali lipat. Saat ini saja, biaya penyelenggaraan pertandingan yang ditanggung Persebaya sudah tinggi. Baik untuk biaya sewa stadion, pengamanan, perlengkapan penyelenggaraan pertandingan, pajak, dan kebutuhan-kebutuhan lain. 

’’Rencana kenaikan tarif GBT tentu akan menambah biaya pertandingan. Kami harus berpikir ulang untuk bermain di GBT,’’ kata Candra.

Karena itu, terkait dengan Raperda tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah, dimana disana disebutkan retribusi pemakaian stadion GBT mencapai Rp 444.632.000 per hari, maka Persebaya akan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. Mulai Pemkot Surabaya, DPRD Kota Surabaya, dan pihak lain terkait. (*)

 

 

BERITA LAINNYA