PERMASALAHAN lini belakang Persebaya,
tampaknya, sudah teratasi. Kemarin (16/3) Rachmat Latief tiba di Surabaya. Eks
stoper Pusamania Borneo Football Club (PBFC) itu langsung menuju apartemen tim yang
terletak di Surabaya Barat.
<
"Inginnya langsung latihan
dengan tim hari ini. Tapi, saya datang siang. Latihan digelar pagi," kata
Rachmat kepada Jawa Pos saat ditemui di apartemen.
<
Meski begitu, pemain berpostur
184 cm tersebut langsung bisa berproses bersama Mat Halil dkk hari ini. Dia
menyatakan, faktor yang membuatnya memilih Persebaya adalah sejarah dan Bonek.
<
Selain itu, manajemen baru Green
Force - julukan Persebaya- menjadi faktor lain dirinya menerima pinangan
Persebaya. Mantan pemain PSM Makassar tersebut mengungkapkan, PT Jawa Pos
Sportainment (PT JPS) sebagai pemilik Persebaya saat ini sangat profesional dan
berhasrat kuat untuk mengembalikan kejayaan pemilik dua titel Liga Indonesia
itu.
<
"Sudah dari dulu saya ingin
gabung di sini (Persebaya). Tidak menjadi masalah meski Persebaya saat ini main
di Liga 2," kata Rachmat. "Setiap pertandingan didukung puluhan ribu suporter
tentu menghadirkan sensasi tersendiri bagi saya," lanjutnya lagi.
<
Dengan bergabungnya Rachmat
Latief, ada empat nama Rachmat di Persebaya. Sebelumnya ada Rachmat Irianto,
Rachmat Afandi, dan Rahmat Juliandri. "Semoga tim ini dirahmati sehingga bisa
promosi Liga 1 tahun depan," ucap pria asal Makassar itu, kemudian tertawa.
<
Lebih lanjut, Rachmat sudah
mematok nomor punggung 88 untuk dipakai mengarungi Liga 2 bersama Persebaya.
Tahun lahir menjadi faktor utama, yakni 1988. Menariknya, 1988 juga menjadi era
kejayaan Persebaya saat juara Perserikatan.
<
Sementara itu, latihan Persebaya
kembali digeber kemarin. Bertempat di Lapangan Brawijaya, Surabaya, semua
pemain terlihat bersemangat melahap materi yang diberikan tim
pelatih dalam latihan sekitar 90
menit itu.
<
Evaluasi dan pengembalian kondisi
fisik pascajadwal ketat di Dirgantara Cup dan away ke Semarang menjadi fokus
Iwan kepada para pemainnya. Hanya sedikit materi teknik yang diberikan Iwan
kepada para pemainnya kemarin.
<
Sebab, masih ada beberapa pemain yang
belum bisa maksimal mengikuti materi latihan. Mereka adalah Rachmat Afandi,
Rahmat Juliandri, dan Thaufan Hidayat. Nama terakhir bahkan hanya berlari-lari kecil
di pinggir lapangan selama waktu latihan.
<
"Sudah lebih baik. Tapi, masih
agak sakit kalau digunakan sprint," ungkap Thaufan. Pemain 23 tahun itu
mengalami cedera engkel saat Persebaya kalah 0-1 dari PSIS di Stadion Jatidiri,
Semarang (12/3). "Kalau untuk main hari Minggu (19/3), peluangnya masih
fifty-fifty. Masih menunggu progres dalam tiga hari ke depan," timpal masseur Persebaya
Yok Sebastian.
Selain Thaufan, menurut Iwan, ada
satu lagi pemain yang belum maksimal. Dia adalah Bijahil Chalwa. Penyerang yang
didatangkan dari Persibo Bojonegoro itu dipandang Iwan belum mencapai peak
performance.
<
Bahkan, setelah agenda latihan selesai,
striker kelahiran Bojonegoro tersebut mendapat "bonus" porsi latihan dari
Iwan untuk finishing. "Kondisinya masih jauh dari Silwa (sapaan akrab Iwan
untuk Chalwa, Red) yang saya kenal. Tapi, untuk insting cetak gol, masih bagus.
Hanya fisik dan mentalnya yang perlu ditingkatkan," tegas Iwan. (io/c5/tom)
<
Story provided by Jawa Pos