Badan Irfan Jaya ditahan oleh Osvaldo Haay dan Otavio Dutra, sementara Andri Muliadi disokong Miswar Saputra dan Amido Balde pada sesi permainan team building di Ubud Camp, Bali (30/4). Program team building ini bertujuan untuk memperkokoh kekompakan Persebaya lebih solid. (Persebaya)
Hari Kedua Pemusatan Latihan Persebaya di Pulau Dewata

Bangun Chemistry di Bali

Kekompakan yang begitu solid menjadi kunci Persebaya finis di posisi top five Liga 1 musim lalu. Musim ini, saat Bajol Ijo membidik posisi yang lebih baik, dibutuhkan kekompakan yang lebih solid lagi. Hal itulah yang dikejar dalam hari kedua pemusatan latihan di Bali hari ini.

Sepanjang sehari, mulai pagi sampai sore, seluruh pemain, tim pelatih, tim medis, dan ofisial Persebaya melakukan team building. Pagi outbound di Ubud Camp. Siang sampai sore rafting di sungai Ayung. Tidak hanya hore-hore. Program itu sangat penting untuk menumbuhkan semangat dan perasaan, bahwa semua yang ada di Persebaya adalah keluarga. Harus saling support. Saling berkorban untuk sesama anggota tim.

”Alhamdulillah, program ini (team building) bisa dilakukan dengan baik,” kata pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman. ”Saya pikir ini adalah bagian yang penting dari cara kami membangun chemistry, kekompakan antar pemain. Ini sebetulnya waktu yang kami cari sejak masa persiapan dan baru terlaksana,” lanjutnya.

Djanur tahu benar, bagaimana chemistry dan kekompakan yang baik antar pemain menjadi kunci kebangkitan Persebaya musim lalu. Setelah kalah dari Borneo FC di Gelora Bung Tomo, seluruh pemain meminta berkumpul. Tidak ada manajemen maupun pelatih dalam pertemuan itu. Seluruh pemain berikirar, bahwa semua akan memberikan yang terbaik untuk Persebaya. Menyelamatkan Persebaya. Hasilnya, Green Force yang saat itu terancam degradasi, mengalahkan tim-tim favorit juara, hingga akhirnya finis lima besar.

Kegembiraan para pemain Persebaya saat melakukan aktivitas rafting di Sungai Ayung, Ubud dengan jarak 8 km yang ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit. (Persebaya)

Para pemain, tim pelatih, dan seluruh ofisial terlihat begitu menikmati team building. Keceriaan, tawa, dan canda mengiringi setiap permainan. Permainan-permainan itu mengasah pemecahan masalah, kekompakan, dan konsentrasi. Sesi motivasi untuk membangun semangat berkompetisi juga diberikan dalam sesi tersebut.

”Melalui team building, kami ingin membangun keterlibatan para pemain dalam kerja sama, komunikasi dan menjaga semangat ini. Sehingga nanti pada saat bertanding, benar-benar bisa fokus dan lebih bersemangat lagi,” kata Djanur.

Sungai Ayung menjadi penutup materi team building para pemain. Seluruh pemain, pelatih, ofisial melakukan aktivitas rafting di sungai yang memiliki panjang 62,5 km yang bermuara di Sanur tersebut. Namun, rute yang dijalani para pemain hanya 8 km dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit. (*)

BERITA LAINNYA