EVALUASI total dilakukan
Persebaya Surabaya setelah kegagalan merebut poin absolut dalam pekan pertama
Liga 2 melawan Madiun Putra di Gelora Bung Tomo (20/4). Itu perlu dilakukan
agar tidak mengulang kesalahan serupa ketika melakoni away melawan Martapura FC
pekan depan (30/4).
Banyak pekerjaan rumah (PR) yang
memang kudu diberesi pelatih Iwan Setiawan sebelum terbang menuju Pulau
Kalimantan. Tampak jelas betapa mental tanding Rendi Irwan dkk bermasalah kala
bermain di bawah tekanan penonton. Juga, secara fisik, mereka jauh dari kata
memuaskan.
Situasi semakin tidak ideal
menuju away perdana lantaran banyaknya penggawa yang tidak fit. Bahkan, tidak
ada stok striker yang fit 100 persen. Target man Rachmat Afandi mengalami
cedera meniskus lutut kiri, second striker Irfan Jaya cedera engkel kanan, dan
striker anyar Yogi Novrian cedera engkel kiri.
Di antara tiga striker itu, yang
paling mungkin pulih segera dan siap melawan Martapura adalah Irfan.
Masalahnya, dalam laga perdana melawan Madiun Putra, terlihat jelas dia
bermasalah dalam sentuhan akhir.
"Saya yakin Irfan bisa main
nanti," kata Iwan. Soal banyaknya peluang gol yang terbuang di kaki Irfan
memang membuat gusar Iwan. Namun, pelatih asal Medan itu menyadari bahwa mantan
striker PSM Makassar U-21 tersebut bukanlah striker murni.
Nah, untuk persiapan melawan
Martapura, Iwan ingin berfokus membenahi mental tanding. Rencananya, sebelum
latihan hari ini, para pemain menonton rekaman pertandingan untuk evaluasi.
Sementara itu, Bonek Pasuruan
mengapresiasi manajemen Persebaya yang menyambangi korban insiden penyerangan
terhadap sejumlah Bonek Pasuruan setelah laga melawan Madiun Putra (20/4).
Ketika itu, sejumlah Bonek menjadi korban penyerangan di Candi, Sidoarjo, saat
perjalanan pulang.
Bonek Pasuruan kemarin melakukan
penggalangan dana untuk meringankan beban para korban yang enam diantaranya
terluka parah.
"Kami sebagai Bonek luar kota
merasa dihargai," ujar Muhammad Badiuzzaman, koordinator Bonek Pasuruan.
Kemarin Manajer Persebaya Chosnoel Farid berangkat ke Pasuruan untuk
menyambangi korban. "Manajemen tergerak untuk membantu meringankan beban
beberapa korban," kata Farid. (io/c19/ham)
<
Story provided by Jawa Pos
<