Stopper Persebaya Andri Muliadi (rompi biru) mencoba menghentikan pergerakan gelandang Rendi Irwan pada sesi latihan di Stadion Jenggolo, Sidoarjo pagi tadi (19/3). Lini pertahanan Persebaya terus digenjot sebelum gelaran babak 8 besar Piala Presiden 2019. (Persebaya)
Persiapan Babak 8 Besar Piala Presiden 2019

Persebaya Poles Lini Pertahanan

Persebaya mudah kebobolan di babak pertama. Pada dua pertandingan pertama penyisihan Grup A Piala Presiden 2019. Kondisi itu menjadi perhatian pelatih Djadjang Nurdjaman menjelang babak delapan besar.

”Masih ada banyak waktu (persiapan). Saya hitung-hitung, bisa sampai sembilan kali latihan lagi. Artinya, kami sudah harus siap jika saatnya tiba (pertandingan),” kata pelatih yang akrab disapa Dajnur itu usai sesi latihan di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, pagi ini (19/3).

Dia mengaku sudah mengantongi sejumlah materi evaluasi. Dia menilai penampilan Misbakus Solikin dkk pada penyisihan grup kemarin selalu telat panas. Alhasil, Persebaya harus tertinggal lebih dulu.

Di laga pertama, Persebaya kebobolan dua gol saat melawan Perseru Serui. Di babak pertama, dalam tempo empat menit. Masing-masing melalui Nur Akbar Jawara Munir (34’) dan Delfin Rumbino (38’). Meski akhirnya Persebaya membalikkan keadaan menjadi 3-2.

Asisten pelatih Persebaya Bejo Sugiantoro memberi arahan kepada stopper Mokhamad Syaifuddin saat latihan pagi tadi (19/3) di Stadion Jenggolo, Sidoarjo. (Persebaya)

Saat melawan Persib Bandung, gawang Persebaya yang dikawal Abdul Rohim bergetar pada menit ke-31, melalui Erwin Ramdani. Namun, tim kebanggaan Bonek itu menutup paro pertama dengan skor imbang 1-1 setelah Manuchehr Jalilov mencetak gol di menit ke-37. Persebaya mengakhiri laga dengan kemenangan 3-2.

”Situasi itu yang termasuk materi evaluasi. Kami tidak boleh dalam situasi tersebut lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya. Anak-anak pantang untuk terlena, walau bisa bangkit di babak kedua. Tetapi itu terlalu riskan. Saya pikir kami harus selalu siap 2 x 45 menit,” jelas Djanur.

Djanur juga menyayangkan lini belakang Persebaya yang kebobolan empat kali dalam tiga laga. Pelatih asal Majalengka itu menyatakan terus berupaya membenahi kekurangan tersebut. ”Meski nanti saat 8 besar komposisi akan berbeda, tetap perlu ada evaluasi. Karena kemasukan empat gol itu kurang bagus,” terangnya.

Ya, lini belakang Persebaya bakal lebih kokoh. Setelah Hansamu Yama Pranata, Otavio Dutra, dan Ruben Karel Sanadi menyelesaikan tugas membela timnas Indonesia. Mereka berpeluang membela Persebaya di babak 8 besar Piala Presiden 2019. (*)

BERITA LAINNYA