KOMPAK: Para pemain dan tim pelatih Persebaya berdoa bersama usai latihan di Stadion Demang Lehman, Martapura, kemarin.(Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Bawa Pulang Kebanggaan

BERMAIN tandang memang tak pernah mudah. Apalagi yang pertama. Tapi, itu bukan alasan bagi Persebaya Surabaya untuk gentar ketika menantang tuan rumah Martapura FC dalam pertandingan kedua grup 5 Liga 2 di Stadion Demang Lehman sore ini.

Setelah kegagalan merebut tiga angka melawan Madiun Putra dalam laga pembuka (20/4) di Gelora Bung Tomo, Surabaya, ada beban yang tertinggal di pundak Rendi Irwan dkk. Pantang bagi tim asuhan Iwan Setiawan itu kembali terpeleset dalam persaingan di grup 5.

Problem krisis pemain menjadi handicap bagi Persebaya. Mereka tidak berangkat dengan kekuatan terbaik. Kiper utama Dimas Galih, dua striker Rachmat Afandi dan Yogi Novrian, serta dua winger Thaufan Hidayat dan Oktafianus Fernando tidak ikut dalam skuad 18 pemain yang ke Martapura.

"Kondisi itu sudah kami hadapi dalam sebulan terakhir, terutama saat melawan Madiun Putra. Tapi, kami sudah datang ke sini, tidak ada alasan untuk tidak optimistis dan bermain sekadarnya," kata pelatih Persebaya Iwan Setiawan setelah sesi jajal lapangan di Stadion Demang Lehman kemarin.

Evaluasi telah dilakukan terkait dengan beberapa problem pada laga pertama. Lini serang yang tumpul dan pertahanan yang kurang solid menjadi pekerjaan rumah Iwan Setiawan sebelum melawan Martapura. Tak heran, beberapa hari sebelum berangkat ke Martapura, Persebaya melakukan latihan tertutup.

Semua itu dilakukan agar para pemain lebih fokus dalam berlatih menyiapkan diri dengan skema yang diinginkan mantan pelatih Persija Jakarta dan Borneo FC tersebut. Kendala tanpa striker murni berupaya diatasi dengan memberikan latihan khusus kepada Irfan Jaya. Lagi pula, Persebaya memiliki lini kedua yang bisa menopang serangan ketika striker mengalami kesulitan.

Misbakus Solikin dan Rendi Irwan cukup rajin dalam menopang serangan dari tengah. Dan, kalau dimainkan, Sidik Saimima bisa jadi andalan untuk kreasi dari pos gelandang bertahan. Misi membawa pulang kebanggaan dari Martapura memang berat. Sebab, lawan merupakan tim yang solid karena tidak banyak perubahan yang dilakukan sejak musim lalu ketika menjadi semifinalis ISC B. Lagi pula, Martapura mengawali Liga 2 dengan kekalahan 2-3 oleh PSIM Jogjakarta (23/4).

Tentu saja, Martapura tidak ingin mengulanginya di kandang. "Beberapa dari kami pernah melawan mereka di kandangnya dan itu tidak mudah. Namun, spirit tanding kami juga tinggi karena kami juga didukung Bonek yang akan memadati stadion," kata kapten Persebaya Rendi Irwan.

Kalau Persebaya bermasalah dengan krisis pemain, Martapura bisa menurunkan pasukan terbaik. "Kami harus bisa main lepas untuk laga melawan Persebaya. Tapi, di lain sisi juga tidak boleh overconfidence," sahut pelatih Martapura FC Frans Sinatra Huwae.

Pertemuan dengan Martapura FC juga tak ubahnya menjadi ajang pertemuan para pemain asal Makassar. Sebagaimana diketahui, di Persebaya saat ini ada lima pemain asal Makassar. Mereka adalah Rachmat Latief, Kurniawan Karman, Irfan Jaya, Abdul Aziz, dan Siswanto.

Sedangkan di Martapura ada empat pemain. Mereka adalah Erwin Gutawa, Aidil Bogel, Agung Manan, dan Ady Setiawan. Nama terakhir bahkan merupakan rekan setim Abdul Aziz dan Siswanto saat mereka menjadi runner-up PON 2016 lalu dengan kostum tim Sulawesi Selatan. (io/c19/ham)

<


Story provided by Jawa Pos

<

BERITA LAINNYA