Irfan Jaya dalam Official Training Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo pada Jumat (7/12).(Persebaya)
Preview Matchday 34 GO-JEK Liga 1 Persebaya vs PSIS Semarang

Green Force Buru Happy Ending

GO-JEK Liga 1 2018 dilalui Persebaya dengan baik. Target papan tengah berhasil diamankan. Tinggal satu pertandingan melawan PSIS besok (8/12), Persebaya bertekad untuk happy ending.

”Laga terakhir, bermain di kandang sendiri, stadion penuh, harus memenangkan pertandingan,” kata Djadjang Nurdjaman, pelatih Persebaya, dalam konferensi pers siang ini (7/12). 

Bahwa Persebaya sudah aman dari ancaman degradasi, Djanur menegaskan hal itu bukan alasan untuk tidak memburu kemenangan. ”Selain ingin happy ending, kami juga ingin peringkat yang lebih baik. Peluang kami ada asalkan bisa menang lawan PSIS,” tegasnya.

Laga Persebaya kontra PSIS juga akan menjadi pembuktian tim promosi terbaik. Persebaya saat ini ada di peringkat keenam dengan 47 poin. PSIS ada di peringkat kesembilan, terpaut satu poin. Posisi Green Force dan Panser Biru memiliki peringkat lebih baik dari tim-tim yang sebelumnya lebih dulu ada di Liga 1.

Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman dalam sesi jumpa pers di kediaman wakil walikota pada Jumat (7/12).(Persebaya)

Meski sama-sama tim promosi, Persebaya dan PSIS sejatinya adalah nama besar dalam kancah sepak bola tanah air. Duel dua tim juga layak disebut laga klasik. Hanya karena beberapa hal, keduanya harus bermain di Liga 2 musim lalu. PSIS finis ketiga, Persebaya juara.

Rekor pertemuan kedua tim dalam pertandingan resmi sejak era Perserikatan sebanyak 35 kali. Dimana Persebaya menang 20 kali, imbang tujuh, dan kalah delapan kali. Sebanyak 52 gol diciptakan Persebaya, sedangkan PSIS menceploskan 27 kali. “Kami tidak ingin mengacu statistik, tapi membuktikan di lapangan, berjuang maksimal dan meraih tiga poin,” jelas Djanur.

Sementara itu, Rachmat Irianto, bek muda Persebaya, bakal dipercaya sebagai starter. Menggantikan Fandry Imbiri yang harus pulang ke Papua. Rian, sapaan Irianto, mengaku siap membayar kepercayaan pelatih.

“Tidak akan saya sia-siakan kesempatan ini. Saya sudah siapkan mental setelah lama tidak bermain di depan puluhan ribu Bonek,” ujar Rian.

Djanur membeberkan alasan menurunkan anggota timnas Indonesia U-19 itu karena selama sesi latihan menunjukkan perkembangan yang bagus. “Memang masih ada Andri (Muliadi), yang menjadi back-up dari Fandry. Saya melihat dari hasil latihan, Rian juga timnas, dan saya pikir sudah saatnya manggung. Saya tidak ragu untuk memasang Rian sebagai pengganti Fandry di laga besok,” tandasnya.

Pada kesempatan terpisah, pelatih PSIS Jafri Sastra mengatakan tim asuhannya tidak gentar dengan rekor mentereng Persebaya di kandang sejak dipoles Djanur. Stadion Gelora Bung Tomo memang menjadi penjegal tim-tim papan atas Liga 1 musim ini. “Terlepas dari pembuktian hasil musim lalu, kami akan bermain fight, bekerja keras, disiplin dan konsentrasi. Agar tidak bernasib seperti tim-tim papan atas yang datang disini,” ujarnya. (*)

 

 

 

BERITA LAINNYA