Aksi winger lincah Persebaya Osvaldo Ardiles Haay menendang bola dalam sesi official training di Stadion Kapten I Wayan Dipta sore tadi (17/11). Dia fokus memberikan poin saat menghadapi Bali United ketimbang memenuhi ambisi pribadi di laga besok malam (18/11). (Satrio Wicaksono for Persebaya)
Memori Indah Fandi Eko dan Osvaldo Haay di Gianyar

Motivasi Berlipat Ganda di Stadion Hoki

Stadion Kapten I Wayan Dipta yang terletak di Gianyar, Bali, membuka kenangan indah Persebaya. Bawa hoki. Terutama bagi dua pemain. Gelandang serang Fandi Eko Utomo dan winger eksplosif yang juga bisa berperan sebagai striker, Osvaldo Ardiles Haay.

Mata Fandi memandang stadion yang di dominasi warna merah dan hitam. Nampaknya dia tiba-tiba langsung teringat pertandingan melawan ‘tuan rumah’ Persib Bandung. Pada pertandingan yang digelar 20 Oktober lalu itu, Fandi mencetak dua gol. Baginya, itu adalah kenangan indah.

Kenangan adalah sesuatu yang indah, sesuatu yang bahkan untuk sebagian orang rela melakukan apa saja agar bisa mengulang kenangan itu, atau untuk sekadar merasakannya kembali. Fandi pun merasakan hal itu.

“Memang ada kenangan yang bagi saya sulit untuk dilupakan disini. Saya mencetak dua gol yang sangat berarti banyak bagi tim. Bahkan tim juga menang atas Persib yang saat itu memuncaki klasemen sementara GO-JEK Liga 1,” jelas Fandi sore tadi (17/11).

Gelandang serang Persebaya Fandi Eko Utomo mengontrol bola dalam sesi official training di Stadion Kapten I Wayan Dipta sore tadi (17/11). Dia dan rekan-rekan setim bertekad meraih poin dari Bali United di laga besok malam (18/11). (Satrio Wicaksono for Persebaya)

Namun pemain berusia 27 tahun itu menampik jika stadion berkapasitas 22 ribu penonton merupakan tempat terbaiknya. Menurutnya semua stadion sama saja. “Kalau disebut tempat terbaik, ndak juga. Semua stadion itu terbaik,” ucap putra legenda Persebaya dan timnas Indonesia Yusuf Ekodono itu.

Bagi Fandi dua gol di Stadion Kapten I Wayan Dipta membuat dirinya mengemas tiga gol atas Maung Bandung, julukan Persib. “Menurut saya itu (menang atas Persib) karena persiapan kami lebih baik. Dan rekan-rekan semuanya bermain disiplin dan konsentrasi penuh hingga pertandingan usai,” terangnya. “Sudah pasti saya dan teman-teman menjadi termotivasi untuk melawan Bali United. Kami bertekad untuk bisa mendongkrak posisi Persebaya ke tempat lebih baik,” tandas Fandi.

Para pemain, tim pelatih dan ofisial Persebaya berdoa bersama menurut keyakinannya masing-masing sebelum memulai official training di Stadion Kapten I Wayan Dipta sore tadi (17/11). (Satrio Wicaksono for Persebaya)

Hal senada dirasakan oleh Osvaldo Haay. Pemain kelahiran 20 tahun silam itu tidak terlalu mengharapkan tuah stadion yang dimodernisasi oleh manajemen Bali United pada 2015 lalu. Osvaldo sendiri menyumbangkan satu gol dan berperan besar pada gol pertama Persebaya melalui eksekusi penalti Irfan Jaya saat menghadapi Persib.

“Bagi saya tidak itu namanya bertuah. Semua stadion sama saja. Yang menentukan adalah kerja keras dan Tuhan,” tegas Osvaldo. “Setiap dipercaya turun oleh pelatih, kami sebagai pemain harus memberikan kemampuan terbaik,” imbuhnya.

Osvaldo mengaku tidak terlalu berambisi mencetak gol di laga melawan Serdadu Tridatu. Baginya kemenangan Green Force lebih utama ketimbang ambisi pribadi. “Soal gol nomor kedua, yang penting hasil baik dan positif diraih Persebaya,” tegasnya. (*)

BERITA LAINNYA