PEMBUKA: Tandukan striker Persebaya Yogi Novrian menjebol gawang Persepam yang dikawal kiper Ananda Bachtiar di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, kemarin. (Angger Bondan/Jawa Pos)

Tatap PSIM dengan Lebih Lapar

KETENANGAN dan soliditas pertahanan yang biasanya dipertontonkan Persebaya Surabaya tidak tampak ketika melawan Persepam Madura Utama di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, kemarin. Klub berjuluk Green Force itu pun kebobolan dua gol dan pulang dengan satu angka (2-2).

<

Tanpa Fandry Imbiri yang absen karena cedera hamstring, jantung pertahanan Persebaya dihuni duet Syaifuddin dan Andri Muliadi. Beberapa kali keduanya kurang pas dalam mengantisipasi serangan lawan. Komunikasi dengan bek kanan Abdul Aziz dan bek kiri M. Irvan kurang rapi.

<

Harapan untuk kembali clean sheet gagal tercapai setelah dua laga sebelumnya mampu di lakukan ketika melawan Martapura FC 2-0 (27/7) dan PSBI Blitar 4-0 (2/8). Bukan hanya celah di pertahanan, tercatat pula ada 12 tembakan melenceng yang dilakukan para pemain Persebaya di depan gawang lawan.

<

Misbakus Solikin dkk sejatinya memulai pertandingan dengan cukup baik pada babak pertama. Mereka bisa unggul 2-1 melalui gol Yogi Novrian yang tercipta pada menit kelima dan Irfan Jaya pada menit ke-30. Persepam mencetak gol melalui titik penalti yang dieksekusi Fajar Legian (12’).

<

Hukuman penalti diberikan wasit Wilhelmus Foudubun dari Tual karena kiper Persebaya Dimas Galih dinilai melanggar Faris Aditama. Sayang, di babak kedua, permainan Persebaya menurun. Akibatnya, mereka kebobolan pada menit ke-77 oleh gol Faris Aditama.

<

Dengan memperoleh satu angka itu, Persebaya belum bisa dipastikan mengunci tiket lolos ke babak 16 besar dalam pertandingan berikutnya melawan PSIM Jogjakarta di Gelora Bung Tomo (16/8). Sebab, secara matematis, meski Persebaya menang atas PSIM, masih ada peluang bagi Persatu Tuban mengejar kalau menang di semua laga sisa.

<

Situasi itu membuat Persebaya lebih lapar dan kemenangan menjadi harga mati ketika menjamu PSIM nanti. Sebab, itu sekaligus mengeliminasi pesaing. "Makanya, kami harus tampil dengan skuad terbaik saat melawan PSIM. Mungkin ganjalan kami karena beberapa pemain cedera (Rendi Irwan dan Fandry Imbiri, Red). Semoga nanti mereka (yang cedera) bisa turun," kata pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera kemarin.

<

Kalau Persatu selalu menang pada pekan kesebelas dan ke-12, Persebaya baru menentukan kelolosan pada pekan ke-13 saat melawan mereka. Kalau Persatu tergelincir ketika melawan Persinga Ngawi (12/8) dan Madiun Putra (19/8), Persebaya bisa memastikan lolos lebih cepat.

<

Dalam pertandingan kemarin, Ricky Kayame yang menjalani debut belum menunjukkan performa terbaiknya. Dia bermain 31 menit menggantikan Yogi Novrian. Ricky sempat memiliki beberapa peluang bagus, termasuk saat bola muntah sepakan Rishadi Fauzi pada menit ke-85.

<

Di sisi lain, Persepam masih menjaga rekor tidak terkalahkan di kandang. Namun, peluang mereka lolos ke babak 16 besar terlalu sulit. Peluang terbaik mereka adalah finis di peringkat ketiga atau keempat demi men jaga asa tetap bermain di Liga 2 pada musim depan.

<

Meski begitu, pelatih Suwandi H.S. merasa puas dengan hasil yang di raih timnya. Dengan permainan seperti itu, baginya hasil seri tersebut cukup adil. "Laga ini berlangsung seru. Kedua tim jual beli serangan. Pertandingan ini sangat ketat," ujarnya. (dit/c4/ham)

Story provided by Jawa Pos




BERITA LAINNYA