Robertino Pugliara dipastikan akan menepi untuk waktu yang lama usai menerima tackle kasar dari pemain Pusamania Borneo (Ilustrasi) (Persebaya)
Tekling Horor Wahyudi Akhiri Musim Pugliara

Tulang Betis Patah, Pemulihan Operasi 6 Bulan

Tidak akan ada lagi nama Robertino Pugliara dalam daftar susunan pemain Persebaya di GO-JEK Liga 1 2018. Midfielder asal Argentina itu harus mengakhiri musim lebih cepat akibat cedera parah yang dideritanya. Tekling guntingan dari belakang yang dilakukan pemain Borneo FC Wahyudi Hamisi mematahkan tulang betis kaki kanan Pugliara

Papito, demikian Pugliara disapa, tadi malam langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah dihajar Wahyudi pada menit ke-19 pertandingan. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter Rumah Sakit Orthopedi Surabaya menyatakan bahwa Papito harus menjalani operasi untuk memulihkan patah tulang yang dialami. Operasi akan dilakukan besok, karena menunggu MRI yang baru bisa dilakukan Senin besok.

Pagi ini (14/10), Papito berpamitan kepada tim dan seluruh penggemar Persebaya. ”Saya sangat sedih lebih dari apa pun, karena tidak dapat membantu tim di tahap terakhir dan paling penting dalam kompetisi ini,” kata Pugliara. ”Terima kasih banyak atas dukungan seluruh Bonek. Salam satu nyali, Wani!” lanjutnya.

Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman saat menjenguk Robertino Pugliara di Rumah Sakit  pada Minggu (14/10)(Satriowcs for Persebaya)

Di akun instagramnya, Pugliara menyertakan rekaman momen ketika kakinya digunting dari belakang oleh Wahyudi. Tanpa ampun, Pugliara yang tengah melakukan akselerasi membawa bola menuju jantung pertahanan Borneo FC, dihantam dari belakang oleh Wahyudi. Pugliara pun terkapar dan langsung dilarikan ke rumah sakit

Dokter tim Persebaya Pratama Wicaksana menjelaskan bahwa Pugliara mengalami patah pada tulang betis kiri  serta ada robek pada ligamen ankle. "Kondisi yang dialami Tino menyebabkan dia mengakhiri musim lebih cepat, karena proses pemulihan pasca operasi membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan," ujar dokter yang karib disapa Tommi itu
Presiden Persebaya Azrul Ananda sangat bersedih dengan kejadian yang menimpa Pugliara. “Kehilangan Robertino tentu merupakan pukulan besar bagi kami. Dia salah satu panutan tim dan sosok yang sangat profesional. Kami berharap, apa yang terjadi pada Tino, dan pada banyak pemain lain di liga di Indonesia, bisa membuka mata dan hati banyak pihak. Bahwa ini kejadian yg seharusnya bisa dipreventif kalau sportifitas benar benar dijaga dan dikawal. Tino bukanlah yg pertama dan saya khawatir bukan yg terakhir,” kata Azrul.

Azrul tadi siang menjenguk Papito di rumah sakit. Dia berpesan agar Pugliara fokus pada recovery.

Pugliara adalah salah seorang pemain terpenting Persebaya. Perannya di lini tengah tak tergantikan. Mobilitas dan visi bermainnya menjadi ruh permainan Green Force. Statistik mencatat, ayah satu putri itu sudah menyumbangkan 1 gol dan 3 assist bersama Persebaya. Selain itu, Papito juga memiliki kemampuan menyalurkan bola dengan apik. Dari 25 pertandingan Green Force, sebanyak 21 kali dia menjadi starter. (*)

 

 

BERITA LAINNYA