Djajang Nurdjaman (kanan) bersama Dejan Antonic (kiri). (Ilutrasi)
Dejan Antonic, Lawan yang Pernah Jadi Idola Bonek

Djanur Antisipasi Kecepatan Sayap Borneo FC

Di antara 24 laga yang telah dilakoni Persebaya musim ini, laga kontra Pusamania Borneo FC pada 11 Mei lalu adalah salah satu yang paling diingat Bonek. Persebaya gagal membawa pulang poin maksimal setelah Lerby Eliandry mencetak gol dari posisi off-side pada menit ke-85. Pertandingan akhirnya berakhir dengan skor 2-2.

Sabtu malam nanti (13/10), Green Force akan kembali bersua Borneo. Tidak ada pilihan lagi bagi Persebaya selain menang. Ini laga kandang!

Pertemuan dengan Borneo memiliki cerita khusus tersendiri. Sebab, pelatih mereka, Dejan Antonic, pernah menjadi idola Bonek. Ketika sosok asal Yugoslavia itu membela Persebaya pada 1995.

Dejan lalu memulai karirnya sebagai pelatih pada 2005. Pada 2014, dia mengantarkan Pelita Bandung Raya finis di posisi empat Indonesia Super League.

Bersama Borneo FC, Dejan tak mengubah gaya permainan. Sebagaimana setiap tim yang diasuh sebelumnya. Mantan pelatih Kitchee SC, Hongkong, itu mengandalkan kecepatan sisi sayap. Di Borneo, peran itu ada pada Titus Bonai, Sultan Samma, maupun Ambrizal Umanailo.

Dari lima pertandingan terakhir, Borneo meraih dua kemenangan, sekali seri, dan dua kekalahan. Namun, Matias Conti dkk mencatatkan dua kemenangan beruntun. Yakni atas tuan rumah Madura United 2-1 dan menekuk Persipura Jayapura juga dengan skor 2-1. Itu menunjukkan Pesut Etam adalah tim yang kuat.

“Borneo FC sangat bagus saat memperagakan compact defence. Bahkan dari situ mereka langsung long pass, dari defender ke kedua pemain sayap. Ini yang akan kami waspadai,” ulas Djadjang Nurdjaman, pelatih Persebaya.

Djanur optimistis timnya bisa meraih hasil maksimal melawan Borneo FC. Memang ada beberapa pemain Persebaya yang harus absen karena akumulasi kartu, membela timnas, atau cedera. Namun, di kubu lawan juga mengalami hal yang sama. (*)

 

 

BERITA LAINNYA