MANAJEMEN Persebaya dan Panpel kembali bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan Bonek, julukan suporter Persebaya, Jumat (20/7) sore. Pertemuan tersebut dilakukan untuk mensosialisasikan surat rekomendasi Polda Jateng yang melarang Bonek hadir dalam laga PSIS Semarang melawan Persebaya di Magelang.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Wisma Persebaya, Karanggayam tersebut, Manajemen Persebaya dan perwakilan Bonek menyepakati untuk menghormati surat rekomendasi tersebut. Sekaligus para perwakilan Bonek juga menghimbau pada dulur Bonek lainnya untuk mematuhi peraturan yang telah dikeluarkan oleh pihak keamanan.
.jpeg)
Perwakilan Bonek berdiskusi dengan manajemen Persebaya Surabaya di Mess Persebaya, Karanggayam, Jumat (20/7) sore, terkait surat rekomendasi Polda Jateng yang melarang pendukung Persebaya hadir dalam laga melawan PSIS Semarang Stadion Moch. Soebroto, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/7) sore. (Persebaya)
Cak Tulus, salah satu pentolan yang mewakili Bonek juga menegaskan bahwa dulur Bonek yang tetap ingin berangkat ke Magelang, harus menjaga nama baik Surabaya, Persebaya, Bonek, dan keluarga. “Sebagai warga negara Indonesia saya tidak bisa menghalangi ataupun melarang warga negara Indonesia yang lain untuk berpergian ke manapun yang mereka mau. Selama tidak melanggar hukum dan norma,” ujar Cak Tulus.
Manajemen Persebaya juga memberikan solusi bagi dulur bonek yang ingin mendukung bersama dengan mengadakan nobar atau nonton bareng. “Kami akan memfasilitasi Bonek untuk nonton bareng di Cafe Depanji yang berada di daerah Panjang Jiwo” ujar Ram Surahman, sekretaris klub Persebaya.
Beberapa komunitas Bonek juga mengadakan nobar. Tribun Selatan rencananya mengadakan nobar di Kebonsari. Tribun Utara memusatkan nobar di Warkop Pitulikur. Sementara, Tribun Timur menjadikan Mabes Bonek Rock and Roll sebagai area nobar. (*)
