PANIK di babak kedua. Itulah problem yang dialami Persebaya Surabaya ketika ditahan imbang Persik Kediri 1-1 dalam laga bertajuk Anniversary Game di stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu lalu (17/6). Dan, sepanjang musim ini, performa Rendi Irwan dkk pada babak kedua memang selalu tak lebih baik daripada di babak pertama.
Nah, itulah yang menjadi evaluasi tim selama sisa break bulan Ramadan dan Lebaran ini. "Secara keseluruhan, kami mendominasi. Mulai penguasaan bola sampai peluang, terutama di babak per tama. Tapi, di babak kedua, kami cenderung panik," kata kapten Persebaya Rendi Irwan kemarin (18/6).
Ya, pada babak kedua, apalagi setelah gol penyama kedudukan lewat Arif Yanggi pada menit ke-51, permainan Persebaya menjadi terburu-buru dan mudah terbaca lawan. Ritmenya tidak lagi tertata dengan baik seperti pada babak pertama. Baik ketika menguasai maupun kehilangan bola.
Selain itu, daya serang Persebaya kurang tajam dengan skema 4-3-2-1 yang diterapkan saat melawan Persik. Mereka memang lebih kukuh di lini tengah saat kehilangan bola, tapi ketika membangun serangan masih kurang tajam dan kehilangan beberapa peluang bagus. "Penyelesaian akhir memang juga perlu ditingkatkan. Namun, mental dan atur ritme ini yang memegang peran krusial. Semoga di sisa waktu ini kami bisa mengatasinya dan menyongsong lanjutan Liga 2 dengan lebih percaya diri," harap pemain 30 tahun itu.
Menurut pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera, penyerang yang belum juga mencetak gol dalam dua laga uji coba selama break bukan masalah. Sebab, mencetak gol memang bukan hanya tugas seorang striker. Lagi pula, Rishadi Fauzi telah berkontribusi satu assist untuk gol Rendi.
"Itu (mencetak gol, Red) bukan tugas Fauzi
seorang. Bila ada pemain lain yang berkesempatan mencetak gol, itu bukan
masalah. Dia (Fauzi) juga memiliki kontribusi besar dalam hal membuka ruang
bagi pemain lain untuk itu (cetak gol)," kata tactician asal Argentina
tersebut. Nah, sebelum libur Lebaran, Perse baya masih mengagendakan satu laga
uji coba. Tapi, belum dipastikan tim mana yang menjadi lawan. (io/c9/ham)
Story provided by Jawa Pos
