Manajemen Persebaya Surabaya mengusung tema "Feminisme" saat menjamu Sriwijaya FC dalam laga lanjutan GOJEK Liga 1, di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (22/4) nanti. Tema tersebut sengaja dipilih, karena laga home ke tiga tim dengan julukan Green Force itu, bersamaan dengan nuansa Hari Kartini yang berlangsung pada 21 April.
Seperti yang diketahui, Persebaya akan menjamu Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC, pada Minggu (22/4), atau sehari setelah Hari Kartini. Pihak Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persebaya pun memberikan sejumlah terobosan, salah satunya dengan memberikan akses masuk khusus bagi penonton perempuan.
"Kami ingin memanfaatkan momentum Hari Kartini ini secara maksimal untuk para penonton perempuan yang ingin menyaksikan Persebaya secara langsung di Stadion," kata Whisnu Sakti Buana, Ketua Panpel Persebaya. "Intinya, saat melawan Sriwijaya FC nanti, para penonton perempuan tidak perlu berdesak-desakan lagi dengan penonton pria," tegasnya.
Nah, salah satu cara membedakan jalur khusus bagi penonton perempuan tersebut, pria yang juga wakil walikota Surabaya ini menjelaskan, ada jalur khusus berwarna pink yang sudah disediakan oleh mereka. Menurutnya, ada sembilan akses jalan dari total sembilan pintu yang tersebar di seluruh stadion dengan kapasitas 55 ribu penonton itu. Setiap pintu memiliki empat akses masuk.
"Kami memang sudah lama merencanakan konsep ini. Dan, tim kami pun sudah bekerja untuk mengecat pagar akses masuk ke stadion khusus untuk perempuan ini dengan warna pink, sementara untuk pagar berwarna hijau khusus untuk penonton pria. Jadi, di setiap pintu masuk, ada satu akses untuk perempuan dan tiga akses untuk penonton pria," tegasnya.
Selain akses khusus tersebut, pihak panpel juga memberikan diskon 20 persen untuk para Bonita, julukan suporter perempuan Persebaya. Artinya, dari tiket fans yang dijual dengan harga Rp 50 ribu, para Bonita bisa mendapatkannya hanya dengan harga Rp 40 ribu. "Kami juga ingin membuktikan bahwa stadion di Surabaya juga ramah perempuan dan anak-anak," tegas Whisnu. (*)
