KEJUTAN TUHAN: Presiden Persebaya, Azrul Ananda bersalama dengan pelatih Persiba Balikpapan, Wanderley. (Persebaya)

Persebaya vs Arema Di Mata Presiden Persebaya

Azrul: Penantian Lima Tahun Itu Terwujud Di Kota Kelahiran Saya

 

RIVALITAS antar klub sepak bola adalah mutiara dari kompetisi. Sebab, dengan adanya rivalitas, maka denyut sepak bola semakin bergairah dan bersemangat. Dan, dengan adanya rivalitas itu pula, setiap tim selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas menjadi lebih baik, agar bisa menang "segala-galanya" dari tim rival.

 

Begitu juga dengan rivalitas antara Persebaya Surabaya dan Arema FC yang sudah berlangsung sekian lama, adalah salah satu rivalitas antara klub di sepak bola Indonesia dengan tensi paling tinggi. Sore nanti, di Stadion Palaran, Samarinda, kedua tim akan saling bersua. Itu adalah pertemuan yang tidak pernah terjadi dalam lima tahun terakhir.

 

Presiden Persebaya, Azrul Ananda mengatakan, meski sebagai pendatang baru di dunia sepak bola profesional tanah air, dia mengakui bahwa rivalitas adalah lokomotif besar dalam mempercepat pertumbuhan industri sepak bola tanah air. Dan, pertandingan Persebaya melawan Arema di Stadion Palaran, Samarinda, sore nanti adalah salah satunya.

 

"Rivalitas itu penting dalam sebuah industri olahraga, jadi pertandingan ini (Persebaya melawan Arema, Red) sangat baik untuk sepak bola indonesia secara keseluruhan," kata Azrul. "Saya yakin, semua perhatian sepak bola tanah air akan tertuju dalam pertandingan ini," lanjut pria berusia 40 tahun itu.

 

Dia pun berharap, pertemuan pertama kedua tim dalam kurun waktu lima tahun terakhir itu, harus menjadi momentum kebangkitan sepak bola tanah air menuju era baru yang lebih profesional. Di mana, suporter di atas tribun beradu kreativitas sementara pemain di lapangan beradu skil dan strategi.

 

"Rivalitas Persebaya dan Arema di lima tahun lalu dan sekarang sudah beda zaman. Semoga zaman sekarang semua lebih dewasa lebih maju dan lebih matang. Karena sesungguhnya, rivalitas itu hanya di dalam lapangan," papar pria lulusan California State University, Sacramento itu. "Saya yakin semua ingin berubah ke arah lebih baik," harapnya.

 

Terlepas dari itu, Azrul mengungkapkan, ada keistimewaan lain dari pertemuan pertama antara Persebaya dan Arema yang tidak pernah terjadi dalam lima tahun terakhir. Di mana, laga tersebut berlangsung di Samarinda, yang tidak lain adalah kota kelahirannya. "Jujur, yang bikin heran apakah ini jalan Tuhan? Penantian lima tahun ini terwujud di kota tempat saya dilahirkan," ucap Azrul. (*).

BERITA LAINNYA