CERIA: Dua winger Persebaya Surabaya Thaufan Hidayat (kiri) dan Oktafianus Fernando berebut bola dengan saat sesi games latihan di lapangan futsal Sokker Blast, Bandung, kemarin (19/11). (Foto: Angger Bondan/Jawa Pos)

Green Force Lebih Rileks

TIKET semifinal yang telah berada di tangan membuat Persebaya Surabaya lebih rileks. Pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera juga tidak memberikan latihan yang terlalu serius. Latihan yang diberikan lebih santai seperti yang dipraktikkan di Sokker Blast Futsal, Jalan Pungkur, Bandung, kemarin.

<

Para pemain diberi materi latihan yang fun. Tidak ada latihan strategi serius yang diberikan Alfredo kepada skuad Green Force. Hanya sekadar game untuk recovery fisik pemain. Game tersebut sama persis dengan permainan futsal pada umumnya. Para pemain dibagi ke dalam beberapa tim yang berjumlah lima orang. Mereka harus saling cetak gol untuk mendapatkan poin. Jika menang, tim dapat 3 poin, seri 1 poin, dan kalah tidak mendapatkan poin.

<

Dan, latihan sore kemarin juga tidak didatangi seluruh skuad Persebaya, terutama pemain yang jadi starter saat menang lawan PSPS Riau pada 18 November lalu. Di antaranya, kiper Miswar Saputra, Irfan Jaya, Fandry Imbiri, Andi Muliadi, Said Mardjan, dan Rangga Muslim. ''Ya, bebas, yang kemarin main lawan PSPS boleh tidak datang biar bisa istirahat. Kalau mau datang ya silakan,'' ujar Alfredo.

<

Karena skuad tidak lengkap, dalam game mini Alfredo dan asistennya, Esteban Horacio Busto, ikut bermain. Keduanya satu tim dengan Yogi Novrian, M. Syaifuddin, M. Hidayat, dan kiper Samuel Reimas. ''Yang penting bisa latihan. Biar fisik masih terjaga bagi yang kemarin tidak bermain,'' lanjutnya. Sedangkan pemain sisa yang ikut latihan dibagi ke dalam tiga tim lagi.

<

Karena bersifat fun, para pemain begitu enjoy menikmati tiap game-nya. Malah Rendi Irwan dkk saling pamer skill olah bola. ''Biar tidak stres, kami coba menikmati latihan kali ini,'' tutur pelatih asal Argentina itu.

<

Agar game makin seru, pemain dan staf pelatih kompak tim yang kalah harus dihukum. Hukumannya adalah membelikan martabak untuk seluruh pemain, ofisial, dan staf pelatih. Apesnya, selama satu setengah jam latihan, tim yang digawangi Alfredo dan asistennya yang kalah. ''Asyik, nanti malam makan martabak,'' kata kapten Rendi sambil melirik Alfredo yang tersenyum melihat tingkahnya.

<

Rendi mengaku senang dengan program latihan yang diberikan pelatih kemarin. Menurut dia, hal itu mampu membuat ketegangan menghadapi pertandingan babak 8 besar selama ini menjadi sedikit mengendur. ''Lega sih sudah lolos, tapi ya tetap harus fokus,'' bebernya.

<

Ya, fokus. Menurut dia, masih ada laga terakhir melawan PS Mojokerto Putra besok (21/11). Meski pertandingan tersebut tidak berpengaruh lagi bagi Persebaya ke semifinal, Rendi menyebut hal itu justru bisa jadi bumerang jika konsentrasi di babak 8 besar hilang. ''Tetap fokus, bagaimanapun pertandingan terakhir tetap harus diselesaikan dengan baik,'' jelasnya. (rid/c17/ham)

<

Story provided by Jawa Pos

BERITA LAINNYA