Marselino Ferdinan menjalani tes usap sebelum laga melawan Persita tahun lalu. (Persebaya)

Tes Ulang Perlu untuk Fairness

Persebaya melakukan tes PCR Covid-19 ulang pada seluruh pemain dan ofisial pada Minggu siang (6/2) menjelang laga melawan Persipura. Tes itu dilakukan secara mandiri merujuk pada hasil tes PCR yang dilakukan PT LIB pada Sabtu sore (5/2). Plus tes PCR yang dilakukan secara mandiri pada Jumat (4/2).

Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Persebaya memang melakukan tes mandiri PCR secara berkala. Termasuk tes pada hari Jumat. Tes tersebut juga dilakukan untuk menentukan siapa saja yang akan diikutkan dalam sesi latihan official training (OT) di Sabtu pagi.

Hasil dari tes PCR tanggal 4 Februari, ada tambahan pemain positif, ada yang juga negatif setelah sebelumnya positif. Tambahan pemain yang positif adalah, Samsul Arif, Satria Tama, dan M. Hidayat. Dayat dan Samsul menunjukkan CT yang rendah, 25 dan 22. Menunjukkan keberadaan virus yang tinggi. Mereka pun tidak diikutkan dalam sesi OT. Sedangkan Tama tidak ikut OT karena sedang dalam pemulihan operasi ACL.

Koko Ari Araya yang sebelumnya positif juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Setelah sebelumnya positif pada tes tanggal 1 Februari oleh PT LIB, Koko sudah negatif dari hasil tes 4 Februari.

Lalu tibalah tes PCR yang dilakukan oleh LIB pada 5 Februari sekitar pukul 17.30 WITA. Hasilnya diterima Persebaya pada tanggal 6 Februari pagi. 

Hasil tes LIB yang diterima Persebaya cukup mengejutkan. Dayat dan Samsul ternyata negatif. Lembaran tes tertulis Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran, pengambil sample Kimia Farma. Di sisi lain, sejumlah pemain yang pada tes 4 Februari negatif, menjadi positif pada tes 5 Februari. Padahal jeda tidak sampai 24 jam. 

Di antara pemain-pemain tambahan yang positif pada tes LIB 5 Februari adalah Bruno Moreira, Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, Alwi Slamat. Koko yang sudah negatif pun kembali positif. Pelatih Persebaya Aji Santoso pun hasilnya positif.

Setelah menerima hasil tes dari LIB pada 6 Februari, Persebaya pun melakukan tes mandiri pada siang harinya. Tes di laboratorium yang sample-nya diperiksa di rumah sakit yang sama dengan tes LIB. 

Tes ulang mandiri di hari H pertandingan itu dilakukan untuk mencari second opinion. Karena pemain-pemain disebutkan di atas adalah pemain utama Persebaya. 

Tes ulang di hari H pertandingan sebelumnya juga dilakukan LIB pada pemain Persebaya. Yaitu pada tanggal 2 Februari menjelang laga melawan PSIS Semarang. Saat itu, LIB melakukan tes ulang karena pada tes tanggal 1 Februari yang juga mereka lakukan, jumlah pemain negatif Persebaya hanya 13. Kurang dari syarat pertandingan minimal 14 pemain sesuai pasal 52 ayat 7 Regulasi Liga 1. Tes ulang itu mendapatkan dua pemain negatif tambahan. Sehingga kuota minimal Persebaya terpenuhi dan bisa tetap main lawan PSIS.

Nah, dari hasil tes mandiri yang dilakukan Persebaya pada tanggal 6 Februari, didapatkan bahwa Ricky, Bruno, Taisei, Alwi, juga Koko hasilnya negatif. Bek tengah andalan Arif Satria pun sudah negatif. Sementara Coach Aji tetap positif. Hasil tes mandiri diterima Persebaya pada pukul 16.50 WITA.

Dari rangkaian tes pada 4, 5, dan 6 Februari, Persebaya merasa ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam tes PCR yang dilakukan LIB. Demi mewujudkan fairness dan keamanan yang lebih baik dalam BRI Liga 1 2021/2022 yang diselenggarakan di tengah pandemi. Di mana Indonesia memasuki gelombang ketiga Covid-19 berupa varian Omicron yang diprediksi pemerintah masih akan terjadi sampai Maret.

Berikut beberapa hal yang diusulkan Persebaya: 

Meminta LIB untuk melakukan evalusi proses tes PCR Covid-19. 

Klub diberi kebebasan atau pilihan melakukan tes PCR mandiri yang hasilnya sah dan diakui sebagai dasar untuk menentukan pemain bisa bermain dan ofisial bisa masuk ke area stadion pertandingan. 

LIB bisa menunjuk rumah sakit atau laboratorium yang kredibel sebagai rujukan dilakukannya tes PCR mandiri. 

LIB juga menentukan batas waktu hasil tes mandiri bisa digunakan untuk menentukan pemain yang bisa tampil. Misal, 1 jam atau 2 jam sebelum kick-off.

Persebaya memiliki sikap bahwa pecinta sepak bola tanah air berhak mendapatkan penampilan terbaik dari klub kesayangan masing-masing. Dan itu hanya bisa terwujud apabila prosedur tes PCR dilakukan dengan ideal berdasarkan ilmu pengetahuan. (*)

 

BERITA LAINNYA