David Aparecido da Silva tiba di Surabaya malam malam ini. Matanya terlihat berbinar. Menandakan ia tersenyum lebar saat bertemu ofisial yang menjemput kedatangannya Bandara Juanda. Senyum yang tidak bisa terlihat karena tertutup masker. Binar matanya mewakili kebahagiaannya tiba di Surabaya.
”Halo apa kabar?” sapanya. ”Saya sudah rindu sekali dengan Persebaya dan Bonek,” ujarnya.
David cukup lama memendam keinginan untuk kembali ke Surabaya. Ia sudah meninggalkan Kota Pahlawan enam bulan. Pada 1 April lalu, David memutuskan balik ke Brasil. Menyusul terbitnya keputusan PSSI tentang penghentian sementara kompetisi pada 27 Maret lalu.
David pulang lebih dulu. Dengan pertimbangan akan kembali saat situasi lebih terkendali. Dan, kompetisi dilanjutkan kembali. ”Tidak sabar untuk segera ke sini dan berlatih bersama Persebaya Apalagi, setelah tahu Makan (Konate), Mahmoud, dan Aryn telah bergabung dengan tim,” tandasnya.
Diakui David, keinginan tersebut tidak bisa langsung mulus terealisasi. Beberapa poin dalam negosiasi menjadi ganjalan. David tidak sepakat dengan beberapa hal yang diajukan Persebaya. Beruntung, seiring waktu dan komunikasi yang terbangun, akhirnya tercapai kata sepakat. ”Saya cinta klub ini. Karena itu, saya ingin kembali,” tegasnya.
Hal pertama yang ingin dilakukan David setelah kedatangannya yakni tidur. Hampir 30 jam waktu tempuh penerbangan yang dijalani untuk bisa sampai Surabaya.
Ia meninggalkan Sao Paulo pada Kamis pukul 02.00 dinihari waktu setempat. Sempat transit beberapa jam di Doha Qatar. Disambung melanjutkan penerbangan ke Jakarta. Dan, petang kemarin mendarat di Surabaya.
”Saya ingin tidur dulu. Capek sekali,” ungkapnya.
Raut kelelahan itu memang cukup terlihat. Kendati begitu, David masih tetap ramah menjawab sapaan dari beberapa orang di bandara. Termasuk ajakan foto bersama. ”Tapi besok saya akan ke lapangan, saya sudah tidak sabar untuk gabung latihan,” tandasnya. (*)
