Aksi Mahmoud Eid saat bertanding bersama Persebaya dalam pekan ketiga Shopee Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo beberapa waktu lalu (Persebaya)

Mahmoud Eid Butuh Jaminan Jika Liga 1 Dimulai Kembali

Kabar mengenai Liga 1 akan dimulai kembali pada Oktober nanti terus menguat. Bahkan berita tersebut sudah sampai ke telinga pemain asing Persebaya, Mahmoud Eid.

Gelandang Persebaya yang sedang berada di Swedia tersebut mengaku senang mendengar kabar tentang kelanjutan liga. Namun dirinya mendukung sepenuhnya sikap yang diambil manajemen.

"Jujur saya senang mendengar kabar tersebut, tapi saya menunggu instruksi lebih lanjut dari manajemen," terang Mahmoud. "Saya juga akan menghormati apapun sikap yang akan diambil manajemen nantinya," sambungnya.

Mahmoud juga mengungkapkan bahwa sebenarnya dirinya tidak sabar untuk segera kembali ke Surabaya. Namun kondisi pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan juga menjadi perhatian khusus bagi pemilik nomor punggung sembilan tersebut.

"Saya siap kembali ke Surabaya karena saya masih terikat kontrak, tapi jika liga kembali digulirkan para pemegang tanggung jawab harus bisa memastikan keselamatan kami saat latihan atau pertandingan," ungkap Mahmoud.

Pemain yang membela timnas Palestina tersebut juga menceritakan kondisi terkini di Swedia. Sebagai perbandingan dengan situasi yang terjadi di Indonesia.

Menurut Mahmoud kondisi di negara asal Zlatan Ibrahimovic itu tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Hingga hari ini tercatat 78.997 kasus positif. Namun memasuki bulan Juli kondisi menjadi lebih terkendali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Meski masih mencatatkan penambahan pasien positif yang fluktuatif, namun grafiknya cenderung menurun dibandingkan bulan lalu.

Grafik yang cenderung turun tersebut tidak serta merta membuat penyelenggaraan liga di Swedia menjadi berjalan seperti biasa. Pemerintah memang memberikan ijin menyelenggarakan pertandingan, namun dengan beberapa catatan. Salah satunya tentu melarang penonton hadir di stadion saat pertandingan.

"Di Swedia situasi lebih terkendali, ini tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat yang sadar akan bahaya penyakit ini sehingga kita jadi disiplin protokol kesehatan," kata Mahmoud. "Liga di sini juga sudah berjalan tapi tanpa dihadiri penonton. Dengan begitu membuat kondisi menjadi lebih berat bagi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola," pungkasnya. (*)

 

 

BERITA LAINNYA