Pertandingan sepak bola boleh berhenti dengan adanya wabah Covid-19. Namun kreativitas dan inovasi tidak mengenal waktu. Semangat itulah yang coba diusung oleh Persebaya Store saat merilis jersey alternate Persebaya di tengah pandemi ini.
"Pandemi corona memang sangat memukul seluruh elemen masyarakat. Namun, tim kami berkomitmen, bahwa kreativitas dan keinginan untuk memberikan karya terbaik ke Bonek, pendukung Persebaya tetap harus dijalankan secara all out," jelas Senior Manager Persebaya Store, Arizal Perdana.
Kreativitas tersebut tersirat pada desain jersey alternate Persebaya musim 2020. Dominasi warna hitam yang selalu menjadi ciri khas jersey ketiga Green Force tetap dipertahankan untuk musim ini. Bedanya, kini corak Semanggi khas Suroboyo menyelemuti hampir seluruh bagian jersey. Tidak lupa motif icon Surabaya yang juga bagian dari logo Persebaya yaitu Tugu Pahlawan, serta Suro dan Boyo tetap dipertahankan.
Warna hitam tersebut dipadukan dengan aksen emas di beberapa bagian jersey membuatnya jadi lebih elegan. Lalu pemilihan warna monochrome hitam emas untuk emblem logo Persebaya dan sponsor menambah kesan eksklusif untuk edisi kali ini.
Menurut Arizal, semangat untuk menjadikan musim 2020 sebagai salah satu "Golden Age" bagi tim kebanggaan arek-arek Suroboyo ini menjadi alasan dipilih warnah emas untuk jersey alternate. Harapannya jersey ini dapat menemani Persebaya meraih prestasi terbaik di segala ajang yang diikuti.
Teknologi yang sudah menjadi ciri khas jersey Persebaya dari tahun ke tahun juga masih melekat pada seragam alternatif musim ini. Fitur seperti anti odor, anti UV dan teknologi quick dry menjadikan jersey ini makin berkelas.
Jersey alternate Persebaya diluncurkan secara online pada hari Senin (27/4) kemarin. Dengan hanya merilis 100 buah jersey di batch pertama, praktis membuat Golden Age Jersey ini menjadi most collectable item tahun 2020.
"Sebenarnya rilis jersey alternate tahun 2020 ini juga akan kami buat istimewa. Namun, melihat situasi saat ini yang kurang memungkinkan apabila kita membuat acara di luar berupa event," ungkap Arizal. "Dan 100 sebenarnya belum kuantiti seluruhnya, tetapi kita juga mempertimbangkan setelah ini hari raya, ditunggu saja kejutan selanjutnya" pungkasnya. (*)