Persebaya berhasil lolos ke semifinal Piala Gubernur Jatim 2020. Raihan yang disyukuri seluruh penggawa Bajol Ijo. Namun, bukan semata tiket ke babak empat besar yang disyukuri. Lebih penting adalah bagaimana Persebaya bisa tampil konsisten dengan skuat yang berubah-ubah sepanjang kualifikasi grup.
”Kami dari Persebaya mengucapkan terima kasih kepada Bu Khofifah atas terselenggaranya Piala Gubernur Jatim 2020,” kata Azrul Ananda, Presiden Klub Persebaya. ”Di saat Piala Presiden tidak ada seperti saat ini, Bu Khofifah bisa mewujudkan turnamen yang kompetitif. Event yang bagus bagi kami untuk menguji kekuatan menjelang Liga 1,” lanjutnya.
Persebaya lolos ke semifinal dengan status juara Grup A. Tiket ke babak empat besar diamankan skuat Aji Santoso dengan mengalahkan Madura United 4-2 di laga terakhir kemarin. Siapa yang akan menjadi lawan Persebaya masih menunggu pemenang laga Persija melawan Arema FC malam ini.
Dalam laga melawan Madura United itu, Persebaya banyak menurunkan pemain muda. Di posisi belakang ada Rizky Ridho dan Koko Ari Araya yang musim lalu masih membela tim U-20. Di depan ada Supriadi yang juga membela tim U-20 tahun lalu. Plus bintang muda Hambali Tholib yang masih berusia 20 tahun.
”Kita bisa menjajal pemain-pemain muda melawan tim kuat seperti Madura United. Dan hasilnya bagus. Ini penting untuk persiapan kami menuju Liga 1,” papar Azrul.
Semoga ke Depan Lebih Baik Soal Regulasi Venue
Soal laga semifinal yang diselenggarakan di Malang, Azrul menegaskan Persebaya sangat siap main di mana pun. Melawan siapa pun. ”Namun, kami menyayangkan kekurangsiapan panitia penyelenggara sehingga sampai Persebaya menyelesaikan pertandingan melawan Madura United, kepastian semifinal di mana, atau setidaknya aturannya seperti apa, masih simpang siur,” kritiknya.
Susunan pemain ketika Persebaya menghadapi Madura di Stadion Gelora Bangkalan dalam pertandingan terakhir di babak Grup Piala Gubernur Jatim 2020 (Persebaya)
Laga semifinal memang bakal memunculkan tensi yang cukup tinggi. Calon lawan Persebaya adalah Persija atau Arema FC yang sama-sama punya catatan rivalitas sangat tinggi. ”Saya berdiskusi secara intens dengan Bu Khofifah terkait venue semifinal. Masalahnya panitia belum pengalaman sehingga kurang mengantisipasi hal-hal seperti ini. Semoga ke depan lebih baik lagi soal regulasi dan kepastian venue,” ungkap Azrul.
Penentuan jadwal dan lokasi pertandingan memang ditentukan oleh panitia penyelenggara dari Asprov Jawa Timur. Gubernur tidak sampai ikut dalam pembahasan teknis venue pertandingan semifinal. (*)
