Setelah dua hari ramai diperbincangkan, kini simpang siur berita soal Mess Persebaya di Jl. Karanggayam menemui titik terang. Siang tadi (17/5), Kasi Datun Kejari Surabaya Arjuna Meghanada memberikan penjelasan yang harusnya menghilangkan spekulasi yang berkembang.
Arjuna menyatakan bahwa Persebaya bersama Askot Surabaya dapat memanfaatkan Mess Persebaya beserta lapangannya. "Peruntukan gedung dan lapangan ini tetap untuk pembinaan sepak bola Surabaya dan Persebaya," kata Arjuna.
Dirinya juga menambahkan, nantinya pengelolaan gedung akan dipegang oleh Persebaya dan Askot sebagai kepanjangan tangan Pemkot dalam pembinaan sepak bola Surabaya.
Menurut Arjuna, ada tiga hal yang menentukan status satu obyek. Yuridis, historis, dan sosiologis. Secara historis dan sosiologis Mess Persebaya adalah ikon pembinaan sepak bola di Surabaya. Persebaya pun ikon kebangaan warga Surabaya.
Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi yang juga meninjau langsung lokasi kemarin (16/5) juga mengatakan hal yang sama. "Saya nyatakan tidak ada penyegelan atupun penutupan, yang terjadi sebelumnya hanya masalah miskomunikasi," kata Eri.
Lebih lanjut Eri juga menjanjikan perbaikan untuk gedung yang pernah ditinggali pemain-pemain legenda Persebaya tersebut. "Menurut saya saat ini gedung ini tidak layak, kasihan pemain akademi Persebaya yang menginap disini, bahkan untuk dijadikan kantor juga kurang nyaman, jadi sebelum digunakan kita berencana untuk merenovasi tempat ini,” jelasnya.
Selama ini lapangan dan Mess Persebaya digunakan untuk pembinaan usia muda. Selain digunakan untuk kompetisi internal Persebaya, lapangan tersebut juga digunakan oleh tim kelompok umur Persebaya untuk berlatih dan bertanding. Terakhir Persebaya U-16 menggunakannya sebagai tuan rumah Elite Pro Academy U-16 Grup C Seri 1. (*)
