Kapolsek Banjarangkan, Klungkung, Bali AKP Niluh Wirati bersama I Gede Deni Sanjaya saat napak tilas upayanya mencoba menonton Persebaya dan pemain idolanya, Irfan Jaya. (Persebaya)
Kisah Deni, Bonek Cilik yang Ngontel Ratusan Kilometer demi Nonton Persebaya (2)

Deni Bisa ke Surabaya Berkat AKP Niluh

AKP Niluh Wirati menjadi sosok paling berjasa bagi I Gede Deni Sanjaya untuk mewujudkan cita-citanya. Menonton Persebaya langsung di Surabaya. Juga bertemu dengan idolanya Irfan Jaya. Kapolsek Banjarangkan, Klungkung, Bali itu memviralkan perjuangan Deni. Hingga manajemen Persebaya menjemputnya.

Deni diamankan Niluh setelah seorang warga membawa bocah berusia 12 tahun itu ke Mapolsek Banjarangkan. Deni dibawa ke kantor polisi karena warga khawatir akan keselamatannya. Anak sekecil itu bilang akan ke Surabaya dengan mengendarai sepeda ontel dan bekal uang Rp 5.000.

”Deni sempat bermalam di kantor, sebelum akhirnya kami mendapatkan informasi seutuhnya, bahwa dia ingin ke Surabaya untuk menonton Persebaya,” kata Niluh kepada Persebaya.id saat dikunjungi di kantornya Kamis lalu (9/11).

Niluh heran sekaligus takjub, bagaimana anak 12 tahun nekat ingin ke Surabaya seorang diri. Naik sepeda lagi. Itulah yang membuat dia tergerak untuk memviralkan aksi Deni. Sehingga ada pihak yang tergerak untuk benar-benar mengajaknya nonton Persebaya.

Tidak hanya Niluh, Nyoman Arianti, ibunda Deni, juga heran dengan kenekatan dan kecintaan anaknya pada Persebaya. Dia mengisahkan, sehari setelah pertandingan Persebaya melawan PSKT di Stadion 17 Desember pada 23 Desember 2018, Deni menghilang.

Arianti pun Tanya sana-sini karena hingga malam anaknya tidak pulang. Saat itu, Deni ternyata sudah berada di kapal yang sandar di Pelabuhan Lembar. Deni saat itu masih ”setengah” nekat. Saat sudah di kapal, dia teringat ibunya. Dia takut ibunya kebingungan mencari.

Sontak, Deni langsung meloncat keluar kapal. Akibatnya, lengan kirinya terluka. Arianti pun lega, anak sulungnya itu pulang setelah dia kebingungan kemana mencarinya. Kepada sang bunda, Deni mengisahkan bahwa dia sudah naik kapal hendak ke Surabaya.

Namun, hasrat untuk ingin menyaksikana pertandingan Persebaya dan bertemu Irfan Jaya membuat Deni kembali tergerak untuk pergi ke Surabaya. Bahkan, kali ini, dia sudah menginjakkan kaki di tanah Jawa. Sudah sampai di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

”Deni hilang selama tiga hari waktu percobaan kedua kalinya," kata Ayah Deni, I Nyoman Subade. ”Kepada petugas yang ditemui, Deni bilang kalau ke Surabaya mencari saudara. Padahal, kami tidak punya saudara di sana,” lanjutnya.

Deni akhirnya bisa dipulangkan berkat usaha orang tuanya yang langsung menghubungi pihak KP3 Pelabuhan Lembar. ”Sudah bisa menebak dia akan kemana, jadi kita putuskan untuk melapor ke KP3 Lembar dan beruntung langsung direspon KP3 Ketapang yang menemukan anak dengan ciri-ciri yang sama dengan Deni,” imbuhnya.

Pada percobaan terakhirnya, Deni terbilang makin nekat. Dengan berbekal sepeda angin dan uang lima ribu rupiah, dirinya memutuskan pergi menuju ke Surabaya. ”Awalnya memang bertengkar dengan adiknya sebelum menghilang, tapi itu hanya alasan dia saja untuk menghilang, kami tau alasan terbesarnya ya hanya ingin pergi ke Surabaya untuk bertemu Irfan Jaya,” tutur Nyoman.

Total Deni menempuh jarak sekitar 102 kilometer dari rumahnya di dusun Babakan hingga daerah Klungkung, Bali. Sebelum akhirnya berhenti di sebuah warung karena dirinya kelaparan. Berbekal uang lima ribu rupiah di tangan Deni memberanikan diri untuk membeli makanan. ”Saya waktu itu langsung bilang kalau saya lapar dan ingin membeli makanan, tapi uang saya hanya lima ribu,” ujar Deni.

Karena iba, sang pemilik warung akhirnya memberinya makanan dengan cuma-cuma. Tidak hanya itu, pemilik warung yang juga berasal dari Lombok tersebut juga menanyai asal dan tujuan Deni. Hingga akhirnya dilaporkan ke Polsek Banjarangkan, karena dikhawatirkan Deni akan melanjutkan perjalanan.

"Saat itu sekitar jam tujuh malam anggota saya menerima laporan dari warga bahwa ada anak yang berasal dari Lombok sedang menuju ke Surabaya,” Kata AKP Niluh. ”Mendengar hal itu saya minta anggota saya untuk menampungnya terlebih dahulu di kantor hingga keesokan akhirnya saya bisa bertemu dengan Deni,” imbuhnya.

Dihadapan Kapolsek Banjarangkan Deni mengutarakan tujuannya ke Surabaya. ”Dia sempat mengaku hidup sendiri di Lombok dan ingin mencari anggota keluarganya di Surabaya, namun setelah saya beri pendekatan persuasif akhirnya dia mengaku bahwa tujuan dia sebenarnya adalah bertemu dengan Irfan Jaya,” tutur wanita yang memimpin Polsek Banjarangkan sejak 2016 itu.

Simpatik dengan Deni, Niluh kemudian meminta izin untuk memposting kisah si Deni Bonek Cilik. ”Awalnya saya mau kirim ke Polres Klungkung, namun malah mendapatkan perhatian lebih dari Polda dan syukurlah jadi lebih cepat tersebar,” ujar wanita asli Bali tersebut.

Tidak berselang lama kabar keberadaan Deni sudah sampai ke telinga orang tuanya. Yang pada saat itu juga langsung pergi ke Klungkung untuk menjemput buah hatinya.

Cerita perjalanan Deni juga ramai diperbincangkan di kalangan Bonek. Mendengar perjuangan Deni yang sangat heroik membuat manajemen memutuskan untuk menerbangkan Deni ke Surabaya pada hari Jumat (10/5) lalu. Deni diundang untuk menyaksikan Jogo Suroboyo Game dan bertemu langsung dengan idolanya, Irfan Jaya. (bersambung)

BERITA LAINNYA