Azrul Ananda bersama Ruben Sanadi setelah pertandingan melawan Bhayangkara FC pada 26 November lalu. (Persebaya)
Disebut-Sebut Cocok Jadi Operator Liga maupun Ketum PSSI

Azrul: Izinkan Saya Fokus Persebaya

Beberapa hari terakhir Azrul Ananda menerima banyak pesan singkat. Maupun telepon. Menanyakan tanggapannya sejumlah kabar. Bahwa dirinya cocok menjadi operator liga sepak bola Indonesia, maupun ketua umum PSSI.

Presiden Klub Persebaya tersebut cukup kaget dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Bagaimana pun, dia merasa sebagai orang baru di pentas sepak bola Indonesia. Baru 2017 mulai mengelola Persebaya. 

”Mohon maaf, sebaiknya saya fokus Persebaya saja,” kata Azrul ketika ditanya apakah mau mengelola liga maupun menjadi pengurus PSSI. ”Persebaya masih butuh perhatian penuh. Orang Jawa bilang harus dikeloni,” lanjutnya. 

Pendiri liga basket terbesar di Indonesia, Honda DBL itu, menyatakan punya keinginan besar untuk memajukan sepak bola tanah air. Caranya dengan menjadikan Persebaya sebagai klub yang profesional. Dikelola dengan baik. Sehat secara finansial. Dan bisa bersaing di papan atas. 

”Sepak bola Indonesia akan baik bila, federasinya baik, liga baik, klub baik, pemain baik, suporter baik, dan stakeholder lain baik. Saya bersama teman-teman di Persebaya, akan mengambil peran di sisi klub. Menjadikan tim ini baik bagi suporternya, masyarakat Surabaya, dan tentu saja sepak bola Indonesia pada umumnya,” paparnya.

Persebaya saat ini menjadi salah satu penyumbang terbesar pemain timnas. Di timnas yang terjun di Piala AFF U-22, ada dua pemain Persebaya. Rachmat Irianto dan Osvaldo Haay. Sedangkan di timnas senior, ada Hansamu Yama, Otavio Dutra, dan Ruben Sanadi yang dipanggil pemusatan latihan. 

Seperti disebutkan banyak pihak, Azrul cocok menjadi operator liga karena punya pengalaman menjadi pengelola liga basket profesional tanah air. NBL. Pada kurun 2010 sampai 2015. Era NBL menjadi salah satu periode terbaik liga basket Indonesia. Keuangan klub dan liga sehat, penonton juga tinggi.

Honda DBL juga menjadi kompetisi basket yang sangat besar. Berawal dari kompetisi basket di Surabaya pada 2004, kini sudah diselenggarakan di seluruh Indonesia. Mulai Aceh sampai Papua.

”Sekali lagi mohon maaf, izinkan saya fokus Persebaya saja,” tandasnya. (*)

 

 

BERITA LAINNYA